IHRAM.CO.ID, PUTRAJAYA -- Menteri di Departemen Perdana Menteri (Agama) Malaysia Datuk Idris Ahmad memperingatkan para pedagang tidak menyalahgunakan logo halal pada produknya sebagai alat untuk meningkatkan penjualan.
“Mereka tidak boleh curang dalam hal ini. Ini bukan tentang mencegah orang lain mengonsumsi produk mereka, tetapi kami ingin melindungi hak-hak umat Islam,” kata Idris dilansir dari Malay Mail, Senin (19/9/2022).
“Jangan menggunakan agama seperti ini, menggunakan logo halal (palsu) hanya untuk memberi nilai komersial pada produk yang dijual,” katanya kepada wartawan usai meresmikan konferensi Nadwah Ulama dan Ilmuan Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (Yadim) di Jakarta.
Hal itu diungkapkan Idris saat dimintai komentar terkait kemasan produk permen yang menggunakan logo yang tidak diakui Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) karena mengandung bahan yang tidak halal.
Sebelumnya, Halal Hub Division Jakim, dalam postingan Facebooknya pada 11 September, membenarkan bahwa produk permen tersebut menggunakan logo halal yang tidak diakui departemennya
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan konferensi, Idris menyampaikan aspirasi Keluarga Malaysia, Keluarga Sejahtera menjunjung tinggi nilai persatuan dan membawa harapan besar bagi masyarakat untuk membantu negara dan masyarakat pulih dari dampak Covid-19.