IHRAM.CO.ID, BEIRUT -- Para deposan Lebanon yang frustrasi menyerbu lima bank Lebanon untuk menuntut uang mereka sendiri yang dibekukan oleh pemerintah. Mereka menyerbu perbankan, sebagai kelanjutan dari serangkaian insiden perampokan bank di tengah krisis ekonomi yang memburuk.
Dilansir dari Gulf Today pada Ahad (18/9/2022), sebanyak tiga insiden perempokan dilakukan oleh deposan Lebanon. Insiden pertama dilakukan oleh seorang pria yang mengancam bank Lebanon di kota selatan Ghazieh pada Jumat (16/9/2022) dengan membawa pistol mainan.
Menurut sumber keamanan, pria dengan pistol mainan berhasil ditangkap. Namun di luar bank, banyak massa yang mendukung aksinya.
Insiden kedua terjadi di sebuah bank cabang bank BLOM di daerah Jalan Baru di Beirut, pada Jumat pagi. Pria bersenjata itu menyerbu cabang bank, untuk menuntut tabungannya.
Pria itu diidentifikasi sebagai Abed Sobra dan berhasil diamankan. Sebagaimana insiden sebelumnya, Abed Sobra pun mendapatkan banyak dukungan dari massa yang berkumpul di luar Bank.
Banyak dari para deposan yang mendukung aksi Sobra untuk menuntut tabungan mereka dicairkan oleh Bank. Salah satunya diungkapkan oleh seorang warga, Rabah Koçuk.
“Subara adalah seorang saudagar dan ia dapat dipidana karena ada kreditur yang meminta uang kepadanya padahal ia memiliki uang di bank,” kata Kocuk.
Insiden ketiga dilakukan oleh seorang pria bersenjata pistol peluru yang memasuki cabang Bank Lebanon dan Teluk. “Dalam insiden ketiga, seorang pria bersenjata dengan pistol peluru memasuki cabang Bank Lebanon dan Teluk di daerah Ramlet el-Bayda di Beirut. “Dia ingin menarik tabungan yang diperkirakan mencapai 50 ribu dolar (Rp 750 juta),” kata seorang karyawan bank, menambahkan bahwa situasinya masih berlangsung, dan bahwa ada karyawan dan pelanggan yang terjebak di dalamnya.