IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Kapulaga panggang, cengkeh dan kunyit diseduh bersama dengan kopi yang panggang ringan, disajikan dalam dallah (teko kopi tradisional), lalu dituangkan ke dalam finjal (cangkir bundar kecil). Ini merupakan pengaturan meja kopi dari banyak keluarga, menyatukan generasi di seluruh Kerajaan.
Dengan aroma rempah-rempah yang hampir memabukkan, ditambah peralatan penyajian tradisional, kopi Saudi lebih dari sekadar minuman. Minuman ini adalah perayaan budaya dan warisan Kerajaan.
“Kopi Saudi bukan hanya minuman. Itu adalah bagian dari tradisi dan nilai keluarga kami. Pertemuan keluarga bukanlah pertemuan sejati tanpa dua hal: kopi Saudi dan kurma” kata salah satu warga Saudi, Noura bin Mohammed, dikutip di Arab News, Selasa (4/10/2022).
Wanita berusia 22 tahun ini sedang belajar di AS. Ia mengatakan dengan berada jauh dari rumah, minuman ini menjadi lebih istimewa. Ketika ia membuat kopi Saudi, seluruh ruangan berbau seperti rumah, seperti dapur sang ibu. Perasaan ini tidak sama dengan ketika ia menyeduh teh atau membuat espresso.
Kopi telah menjelma menjadi bagian dari kenangan keluarga. Setiap hari Jumat, keluarganya akan berkumpul untuk berbagi kopi, permen, serta candaan. Ritual tersebut dikatakan sangat dia rindukan, terlebih saat berada jauh dari rumah.
Sentimen serupa tidak hanya dirasakan Noura. Beberapa mahasiswa Saudi lainnya di universitas yang sama mendambakan kenyamanan seperti itu. Karena alasan itu, ia pun mengadakan pertemuan mingguan dengan sesama siswa Saudi untuk berbagi cangkir atau dallah kopi dan manisan Saudi.
“Saya mengundang beberapa teman dan kami membuat kopi. Semua orang membawa kudapan manis. Kami hanya tertawa dan berbicara tentang minggu yang kami lalui,” ucapnya.
Apakah perasaan yang muncul akan berbeda jika mereka berkumpul sambil minum teh atau kopi Amerika? Noura menjawab pertemuan itu tidak akan lengkap tanpa kopi Saudi.
“Jika para wanita ini duduk dan menemukan ada kopi Amerika di depan mereka, mereka akan bercanda dan bertanya apakah saya sudah kehabisan kunyit atau kapulaga untuk kopi,” lanjut dia.
Tidak seperti teh atau kopi biasa, kopi Saudi terikat dengan ritual keluarga yang mewakili identitas budaya Kerajaan. Hal yang umum dalam budaya Saudi untuk keluarga dan teman sering mengunjungi rumah satu sama lain, serta menghabiskan waktu mengobrol.
Seiring waktu, pertemuan ini ditandai dengan kehadiran kopi Saudi, yang dengan sendirinya telah menjadi simbol keramahan dan kemurahan hati yang identik dengan budaya Saudi.
Meski kehadiran kopi Saudi menyebar di seluruh Kerajaan, namun rasa yang dihadirkan tidak seperti itu. Warga Jeddah Momena Alamoudi menyebut, yang membuat meminum kopi Saudi menjadi pengalaman unik adalah ketika mereka memiliki berbagai jenis kopi Saudi dari berbagai daerah.
Menurutnya, variasi biji kopi dan metode brewing yang berbeda memungkinkan dia dan teman-temannya untuk mengeksplorasi metode dan rasa yang berbeda.
"Sebenarnya, saya bukan pecandu kopi atau kecanduan minum kopi. Saya hanya minum kopi Saudi saat kumpul-kumpul akhir pekan dengan teman dan keluarga," ujar Alamoudi.
Hal itu lantas menunjukkan tujuan minuman tersebut bukan hanya untuk memberikan efek kafein, melainkan memungkinkan peminumnya menikmati rasanya, seteguk demi seteguk, sambil menghabiskan waktu bersama orang yang mereka cintai.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2171966/saudi-arabia