IHRAM.CO.ID, Sensus pertama di ibu kota Istanbul, termasuk Galata, diperintahkan Sultan Mehmet II pada 1477 M. Sensus yang hanya meliputi kediaman sipil dan tak menyertakan kelas militer atau mereka yang hidup di istana kekaisaran, menghitung keluarga dalam kategori agama dan etnis.
Hasilnya, tercatat 9.486 Muslim, 4.127 Yunani, 1.687 Yahudi, 434 Armenia, 267 Genoa, dan 332 keluarga Eropa selain Genoa. Semua anggota kelompok terakhir hidup di Galata. Jumlah populasi Istanbul dari sensus itu diperkirakan mencapai 80 – 100 ribu orang, menggandakan populasi yang menempati kota itu sebelum penaklukan.
Warga yang berada dalam Kota Istanbul di balik tembok tuanya meliputi 88 persen dari populasi ibu kota tersebut. Sisanya, hidup di Galata dan sebagian lagi hidup desa-desa Bosporus atau lingkungan di ibu kota di kedua sisi selat. Tujuh puluh persen yang tinggal di Kota Istanbul yang dilindungi tembok pertahanan adalah Muslim Turki dan sisanya non-Muslim. Sedangkan, di Galata sebaliknya.
Sensus pada 1477 M itu juga mencatat ada 31 keluarga Gipsi di Istanbul. Semuanya tinggal di mahalle yang dikenal sebagai Sulukule, tepat di dalam Tembok Theodosius di Bukit Keenam. Tempat perkemahan mereka tercatat sejak abad ke-14 dan keturunan mereka masih hidup hingga saat ini.