IHRAM.CO.ID, Melangkah ke bagian interior Masjid Ahmad Kadyrov, Chechnya, kemegahan dan keanggunan masjid ini semakin tampak. Mengutip informasi yang tertulis di laman 10russia.ru, lantai marmer berwarna putih menjadi penutup bagian dasar tempat kaki berpijak. Lantai ini menghiasi seluruh bagian interior masjid.
Kemudian, pada bagian langit-langit masjid, terhias 36 lampu gantung kandelar atau chandelier. Dari jumlah tersebut, 27 lampu kandelar itu mengadopsi pada desain yang ada di Masjid Kubah Ash-Shakhrah di Yerussalem. Sisanya meniru pada model kandelar yang menghiasi Masjid Rovzat-Nebevi di Madinah.
Sedangkan, lampu kandelar terbesarnya memiliki diameter hingga delapan meter. Bentuknya mengulangi bentuk Ka’bah di Makkah. Kemewahan kandelar itu ternyata dihiasi pula dengan sekitar tiga kilogram emas dan deretan butir-butir kristal Swarovski yang sudah tersohor pamornya ke pelosok dunia.
Adapun lebih memperkaya lagi tampilan interior masjid ini adalah hiasan kaligrafi. Tulisan kaligrafi itu dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli dari Turki dengan bahan tinta emas. Hiasan tersebut dapat dilihat hampir di seluruh masjid.
Di bagian interior itu, adopsi masjid Turki juga tetap terasa kental. Ini tersaji dengan permainan bentuk lengkungan serta ornamen seni yang menghiasi semua bagian pada langit-langit masjid. Pilihan warnanya cukup terlihat cerah dengan racikan warna merah menyala, biru, dan beberapa warna lainnya. Sedangkan, untuk sisi mimbar, posisinya ditempatkan menjorong ke bagian shaf jamaah.
Mimbar di masjid ini terbuat dari bahan kayu. Sebagai penghiasnya menghadirkan teknik kündekari, yakni teknik ukiran kayu khas Turki yang kerap digunakan pada periode Kekaisaran Seljuk dan Turki Usmani. Tak salah kiranya jika keindahan yang tersaji di Masjid Ahmad Kadyrov itu telah membawanya kepada sebuah julukan “Heart of Chechnya”, yakni denyut jantung kehidupan bagi kota yang dulunya pernah diamuk perang.