IHRAM.CO.ID, Suatu hari, Hudzaifah Ibnul Yaman ditugaskan di al-Madain. Dalam sebuah kesempatan, ia meminta minum. Dihqaan datang dengan membawa air dalam gelas yang terbuat dari perak. Hudzaifah melempar Dihqaan dengan gelas perak tersebut.
" Sesungguhnya, aku melemparnya karena ia sudah pernah aku larang (menggunakan gelas perak), namun masih saja melakukannya," ujar Hudzaifah.
Ia lalu berkata, Sesungguhnya, Rasulullah SAW bersabda: 'Emas, perak, sutra, dan sutra dibaaj untuk mereka orang kafir di dunia dan untuk kalian nanti di akhirat'.
Dalam kisah yang tercantum dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari [5632] dan Muslim [2067] itu tercantum nama Al-Madain. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, al-Madain adalah nama sebuah kota yang dibangun Raja Anu Syirwan bin Qabadz.
Dia adalah raja Persia yang bijaksana, pandai, cerdas, dan berbaik budi, ujar Dr Syauqi. Menurut dia, Raja Anu Syirwan beserta raja-raja Sasan tinggal di kota itu hingga ditaklukkan pasukan tentara Islam pada era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 16 H.
Pada tahun itu, tentara Muslim di bawah komando Sad bin Abi Waqas menaklukkan al-Ahwaz dan al-Madain di Perang Jawala. Dalam pertempuran itu, Kaisar Persia kalah dan melarikan diri di Perang Yazidiger.
Lalu, di manakah kota al-Madain itu berada?