Kamis 08 Dec 2022 21:25 WIB

Menelusuri Asal-Muasal Mihrab

Sebagai bagian dari arsitektur masjid, kehadiran mihrab menarik untuk diperbincangkan

Penampakan ruang pengimanan Masjid Imam Syafi
Foto:

Menurut Ibrahim Rafa’at Pasya —salah seorang pemikir Arab di abad ke-19 — eksistensi mihrab belum dikenal pada masa Rasulullah SAW. Pendapat itu diperkuat Ahli sejarah Islam As-Suyuti dalam bukunya I’la al- Adib bi Hudusi Bid’ah Al-Maharib. As- Suyuti menyatakan, mihrab dengan atap melengkung belum ada pada masa Rasulullah SAW. Tak hanya itu, pada era al-Khulafa ar-Rasyidin pun belum dikenal adanya mihrab.

Secara tegas, Al-Qaradhawi menyatakan, tak ada sunnah qauliah (ucapan), sunnah amaliah (perbuatan), dan sunnah taqririyah (persetujuan) dari Rasulullah SAW tentang mihrab. Meski begitu, kata mihrab, muncul sebanyak lima kali dalam Alquran — empat kali dalam bentuk tunggal dan satu dalam bentuk jamak. Dalam surat Ali `Imran, kata mihrab disebutkan sebanyak dua kali, yakni pada ayat 37 dan 39, pada surat Maryam ayat 11, surat Sad ayat 21 dan surat Saba ayat 13.

‘’Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: ‘’Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?’’

Maryam menjawab: ‘’Makanan itu dari sisi Allah.’’ Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali `Imran: 37)

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): ‘’Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat {193} (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.’’ (Ali ‘Imran:39).

Kedua ayat itu digunakan sebagian umat Islam sebagai dalil digunakannya mihrab dalam masjid. Dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid dua disebutkan, yang dimaksud mihrab dalam ayat 37 dan 39 itu surat Ali Imran itu adalah tempat tertutup yang digunakan Maryam dan Zakariya berdiam diri untuk beribadah, menyendiri dan bermunajat kepada Allah SWT.

Menurut Ensiklopedia Islam, disebutkannya kata mihrab sebanyak lima kali dalam Alquran menunjukkan bahwa mihrab telah dikenal dalam sejarah nabi-nabi sebelum kenabian Muhammad SAW. Ahli hukum Islam dari Baghdad, taiyib at-Tabari menyatakan, mihrab merupakan tradisi Islam yang dimulai sejak Nabi Daud As.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement