Rabu 04 Jan 2023 15:27 WIB

Pulau Farasan Arab Saudi Rayakan Musim Memancing Tahunan

Pulau Farasan merupakan salah satu pulau terbesar di Laut Merah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Para nelayan dari wilayah Jazan, khususnya Pulau Farasan, Arab Saudi tengah mempersiapkan musim penangkapan ikan yang meriah. Setiap tahun di sekitar waktu ini, mereka menyambut musim panen yang disebut Kunnah, berasal dari bahasa Arab untuk kingfish, kanaad. Pulau Farasan Arab Saudi Rayakan Musim Memancing Tahunan
Foto:

Dalam fenomena khusus Jazan, Hipposcarus harid berkumpul di beting yang berenang secara sinkronis, untuk membentuk bola raksasa berisi lebih dari seribu ikan. Tahun ini menandai festival memancing Harid tahunan ke-18, yang diadakan di wilayah tersebut untuk merayakan penangkapan ikan Hipposcarus harid.

Jenis ikan ini memiliki warna-warna cerah dan ukuran yang berbeda. Mereka berubah warna saat tumbuh dan warnanya bervariasi antara jantan dan betina. Mereka dianggap seperti burung beo karena memiliki gigi yang digunakan untuk mengikis makanan dari terumbu karang.

Pusat Satwa Liar Nasional mengunggah cicitan berisi infografis. Di dalamnya disebut kelompok ikan terumbu karang ini menghuni wilayah pesisir samudra tropis seperti Samudra Hindia Barat, Laut Merah dan perairan sekitar Mozambik, Madagaskar, Seychelles, Sri Lanka, serta Maladewa.

Orang-orang Jazan telah mengenal fenomena tahunan ini secara turun-temurun. Pengetahuan inilah yang memunculkan Festival Harid. Gubernur Jazan Pangeran Mohammed bin Nasser mengatakan, penelitian terkait fenomena Hipposcarus harid yang muncul saat ini di Kepulauan Farasan sedang dilakukan selama peresmian festival tahun ini.

Ia juga mengatakan penelitian tersebut akan mengklarifikasi metode migrasi harid Hipposcarus, serta dari mana asalnya sampai ke mana ia datang. Meski telah tersedia informasi awal, namun ada keinginan untuk memberikan studi mendalam tentang fenomena ini.

Jazan menyerupai kota terapung selama festival karena banyaknya kapal nelayan yang hadir dan laut menjadi terang di malam hari. Beragam kegiatan dan acara menarik pengunjung dari luar Jazan dan Kerajaan.

Akibat banyaknya musim penangkapan ikan sepanjang tahun, wilayah Jazan menghasilkan sekitar 11 ribu metrik ton ikan setiap tahunnya. Tercatat lebih dari 3.200 nelayan bekerja di sepanjang pantai dan memanfaatkan 17 pelabuhan perikanan. Mereka berlayar setiap hari selama musim dengan 1.657 kapal, berkontribusi pada investasi di bidang perikanan dan melestarikan profesi nelayan.

Untuk melindungi lingkungan laut dari pencemaran dan sumber daya air di wilayah tersebut, Balai Penelitian Perikanan mengawasi sektor ini melalui tur inspeksi. Hal ini dilakukan untuk mengontrol dan mengatur penangkapan ikan dan menghentikan mereka yang melanggar sistem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement