IHRAM.CO.ID,MADINAH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan, ada total 4.840.764 yang jamaah dari berbagai negara telah tiba di sini tahun ini untuk menunaikan umrah. Sebelumnya sebanyak 4,2 juta jamaah telah meninggalkan Saudi setelah melaksanakan ibadah yang sama.
Para jamaah umrah yang tiba itu datang melalui jalur udara, darat, dan laut. Pos perbatasan di New Arar, Al-Haditha, Halat Ammar, Al-Wadi'ah, Empty Quarter, Al-Bathaa, Salwa, Jembatan Raja Fahd, Al-Raqi, Pelabuhan Al-Durrah, dan Pelabuhan Al-Khafji menerima 507.430 orang, seperti dilansir The Sun Daily, Rabu (15/2/2023).
Adapun 3.985 orang lainnya tiba melalui laut. Jumlah total orang yang pergi ke Madinah melalui Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz selama musim umrah tahun ini mencapai 1.351.731, atau 31 persen dari total kedatangan.
Dari jumlah tersebut, 680.017 pengunjung meninggalkan bandara setelah menunaikan shalat di Masjid Nabawi. Bandara Pangeran Abdul Mohsen bin Abdulaziz di Yanbu menjadi titik turun bagi 11.132 jamaah umrah.
Selain itu, Pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan jamaah umroh tiba dan berangkat dari negara itu dengan penerbangan terjadwal, melalui bandara internasional mana pun di Kerajaan.
Langkah tersebut bertujuan untuk memfasilitasi jamaah umroh dari seluruh dunia, termasuk Pakistan. Dalam sebuah surat edaran, Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengarahkan semua maskapai nasional dan asing yang beroperasi di negara itu, termasuk penerbangan swasta, untuk memfasilitasi kedatangan dan keberangkatan jamaah umrah dari kerajaan.
Surat edaran tersebut juga menyatakan jika terjadi kegagalan untuk mematuhi arahan yang dikeluarkan oleh GACA, akan menjadi pelanggaran eksplisit terhadap perintah pemerintah.
Tak hanya itu, GACA juga memperingatkan akan memulai prosedur hukum terhadap pelanggar yang akan dimintai pertanggungjawaban. Sebelum keputusan ini, jamaah umroh hanya diperbolehkan mendarat dan berangkat melalui bandara Jeddah dan Madinah.