Jumat 19 May 2023 05:22 WIB

Ini Dia Jamaah Haji Usia 103 Tahun dari Tasikmalaya dan Cerita Mau Naik Haji

Jamaah haji dari Tasikmalaya sudah bersiap untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.

Rep: Bayu Adjie Prihammanda/ Red: Erdy Nasrul
Mutiroh (103 tahun), calhaj tertua asal Kabupaten Tasikmalaya saat ditemui di rumahnya, Kampung Kabandungan, Desa Pakalongan, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (18/5/2023).
Foto:

Karena masa tunggunya untuk bisa berangkat ke Tanah Suci cenderung sebentar, tak sampai belasan tahun.

Perempuan itu semula dijadwalkan berangkat pergi haji pada 2021. Pandemi Covid-19 membuat jadwal itu berantakan, lantaran ketika itu lansia tak diperkenankan pergi ke Arab Saudi untuk beribadah haji.

Namun, kini Mak Mut telah mendapatkan kepastian. Ia dijadwalkan berangkat dari Tasikmalaya ke Tanah Suci pada 4 Juni 2023. 

"Saya bahagia bisa berangkat. Alhamdulillah masih sehat," kata dia.

Mak Mut meyakini dirinya siap untuk menunaikan ibadah haji. Ia mengaku sudah menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan. Fisiknya masih dianggap kuat untuk ibadah di Tanah Suci.  

Perempuan yang kini memiliki tujuh anak, 20 cucu, dan 14 cicit, itu pun tak banyak memiliki kekhawatiran. Meski berangkat seorang diri dari rumah, ia meyakini petugas haji dari Kabupaten Tasikmalaya akan menuntunnya saat menjalani ibadah di Arab Saudi. 

"Nanti ada yang menuntun lansia dari kantor (Kemenag)," ujar Mak Mut. 

Anak Mak Mut, Suartika (44 tahun), mengatakan orang tuanya itu sudah sangat ingin menunaikan ibadah haji sejak lama. Keinginan itu mungkin sudah dimiliki orang tuanya sejak muda. Namun, nasib membawa orang tuanya baru dapat pergi ke Tanah Suci di usia senja.

Menurut dia, Mak Mut bersama almarhum ayahnya mendaftar untuk pergi haji pada 2017. Ketika itu, usia Mak Mut sudah 97 tahun. Uang untuk mendaftar haji itu diperoleh dari hasil jual sawah dan kolam ikan. 

Namun, pada akhir 2017 ayahnya meninggal dunia. Keinginan Mak Mut untuk pergi haji bersama suaminya pun pupus. Meski begitu, Mak Mut tetap bertekad untuk pergi menunaikan ibadah haji. 

"Sebenarnya (Mak Mut) harusnya pergi pada 2021. Namun terhalang pandemi Covid-19," kata anak keenam dari tujuh bersaudara itu.

Meski harus tertunda dua tahun, Suartika menilai semangat ibunya untuk pergi haji tak pernah padam. Bahkan, seluruh kegiatan bimbingan manasik diikuti ibunya tanpa pernah absen, kecuali kegiatan manasik terakhir karena kondisi Mak Mut kurang fit. 

Menurut dia, ibunya itu masih sehat dari segi fisik. Mak Mut masih bisa berjalan dengan normal. Hanya penghilatan dan pendengaran Mak Mut yang mulai terganggu karena usia tak lagi muda. Namun, pihak keluarga tetap terus mendukung Mak Mut untuk menggapai cita-citanya itu. 

Kini, Mak Mut telah mendapatkan jadwal untuk berangkat ke Tanah Suci. Seluruh persiapan pun telah dilengkapi untuk bisa menunaikan ibadah haji.  

"Kami sangat mendukung. Semoga di sana tetap sehat dan selamat sampai kembali lagi," kata Suartika. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement