Rabu 17 Jul 2019 12:32 WIB

Di Madinah, 18 Juta Eksemplar Alquran Dicetak Per Tahun

Setengah dari total mushaf Alquran yang dihasilkan dibagi-bagi secara gratis

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Hasanul Rizqa
Seorang petugas memberikan Al-Quran kepada jamaah haji yang berkunjung ke Pusat Percetakan Al-Quran di Madinah, Selasa (16/7). Al-Quran dicetak di tempat ini sebanyak 18 juta eksemplar dan disebar ke 76 negara di dunia.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Seorang petugas memberikan Al-Quran kepada jamaah haji yang berkunjung ke Pusat Percetakan Al-Quran di Madinah, Selasa (16/7). Al-Quran dicetak di tempat ini sebanyak 18 juta eksemplar dan disebar ke 76 negara di dunia.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Percetakan Alquran King Fahad milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang berlokasi di Madinah terkenal sebagai Pusat Percetakan Alquran Terbesar di dunia. Lembaga ini memproduksi sebanyak 18 juta eksemplar setiap tahun. Dan salinannya diterjemahkan ke dalam 78 bahasa , seperti Prancis, Urdu Turki, termasuk Bahasa Indonesia.

Juru Bicara dan Pengawas Percetakan Alquran King Fahad, Hasan Al-Harb, mengatakan, lembaga ini didirikan  pada tahun 1980-an. Dan secara umum, sudah memproduksi 300 juta eksemplar Alquran dan mendistribusikannya ke berbagai negara di seluruh dunia.

Baca Juga

"Di sini kami mencetak hingga 18 juta salinan per tahun," kata Juru Bicara dan Pengawas Percetakan Alquran King Fahad, Hasan Al-Harb kepada para wartawan saat mengunjungi tempat tersebut, Selasa (16/7). Dengan jumlah ini, tak heran bila percetakan Al-Quran ini merupakan yang terbesar di dunia.

Dari jumlah tersebut, sembilan juta eksemplar didistribusikan secara cuma-cuma (gratis). “Dan sembilan juta lainnya dijual,” kata Hasan. Ia menegaskan, percetakan Alquran tersebut didirikan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk seluruh Muslim di dunia dan atas inisiatif dari Raja Fahad bin Abdul Aziz Al-Suud.

Saat proses percetakan, banyak pengawas khususnya hafiz Al-Quran yang mengawasi dan memeriksa agar tidak ada satu pun kekeliruan. “Kalau ada kekeliruan, kembalikan kepada kami,” harapnya.

Dalam kesempatan ini, Hasan menegaskan, pihaknya juga mendatangkan kertas untuk dijadikan mushaf Alquran tersebut dari Filipina dan Malaysia. “Semoga nanti bisa ada pula dari Indonesia,” katanya tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement