Ahad 15 Sep 2013 12:44 WIB

Modus Kejahatan di Tanah Suci

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jamaah membaca Alquran di masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto: AP/Hadi Mizban
Jamaah membaca Alquran di masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan tentang jamaah haji yang kehilangan uang maupun barang di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram tak terhitung jumlahnya.

Syarif Hidayat, petugas keamanan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, menceritakan, meski berada di Masjid Nabawi, aksi kejahatan terhadap tamu Allah masih saja terjadi.

Ada beberapa jamaah yang kehilangan uang dan barangnya yang disimpan di pemondokan. Padahal, para jamaah itu merasa pintu kamarnya telah dikunci. “Ada juga praktik penipuan terhadap jamaah,” kata Syarif mengungkap pengalamannya saat menjadi petugas keamanan haji beberapa tahun lalu.

Lain pula cerita jamaah yang sedang berwudhu di sekitaran Masjidil Haram. Seorang jamaah mengiyakan ketika ada orang menawarkan menjaga tasnya yang bertuliskan Arab.

Si orang itu mengatakan pada sang jamaah kalau tasnya tidak boleh dibawa ke kamar mandi karena ada tulisan Arabnya. Padahal, tulisan Arab di tas itu merupakan identitas, bukan diambil dari ayat Alquran atau hadis.

Namun, karena keawaman sang jamaah, dia percaya begitu saja kepada orang yang baru dikenalnya itu. Apalagi, orang itu berdialog dengan bahasa daerah yang sama dengan kampung asalnya. Tas pun berpindah tangan. Tak berapa lama setelah berwudhu, apa yang terjadi?

Ternyata orang asing berperawakan Indonesia yang dia percaya untuk menjaga tasnya itu menghilang. Uang dan barang berharga lainnya pun lenyap bersamaan dengan tas yang dititipkan pada orang tersebut. Praktik kejahatan serupa tak sedikit terjadi di daerah Masjid Nabawi, Madinah, maupun Masjidil Haram, Makkah.

Berulangnya kejahatan dengan modus serupa setiap tahun membuat pemerintah berpikir bagaimana mencegah tindak kriminal ini sejak dini. Paling ampuh adalah bagaimana supaya jamaah membawa uang secukupnya saja selama di Tanah Suci.

“Tahun lalu, lumayan banyak laporan kehilangan barang dan uang,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement