Ahad 27 Oct 2013 21:24 WIB

Bayi Lahir di Pemondokan Makkah

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: Citra Listya Rini
Kaki bayi (ilustrasi)
Kaki bayi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Seorang bayi terlahir di pemondokan 610, daerah Misfalah, Makkah, Sabtu (26/10) sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Ika binti Abdurrozak (43 tahun) asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat melahirkan bayi yang kemudian diberi nama Makiah Marwah Jaman.

Ketua Sektor 6 Ali Zakiyuddin mengungkapkan, sejak awal pihak sektor maupun kloter tidak mengetahui ada jamaah yang sedang hamil. "Pagi-pagi sebelum jam lima saya dikabari bahwa ada jamaah yang akan melahirkan," kata Ali saat dihubungi, Ahad (27/10).

Menurut Ali, pasangan Ika dan Jaman bin Mismin memang sengaja menyembunyikan kehamilan dan semula kelahiran sang bayi. Pasangan itu merasa bersalah karena dari awal tidak mengikuti prosedur sehingga sempat berusaha melahirkan sendiri.

Kebetulan, dalam satu kloter JKS-14 ada dua dukun bayi, yang junior dan senior. Ali menceritakan, dukun bayi yunior semula menangani proses kelahiran itu. Namun karena bayi terlahir sungsang, dipanggillah dukun bayi senior, Emak Rani (60 tahun).

"Dari kondisi sungsang kemudian diluruskan, sehingga bayi terlahir dalam keadaan sehat dan normal," kata Ali.

Setelah prosesi melahirkan selesai, pihak kloter melapor ke Ali untuk mengabarkan proses persalinan tersebut. Untuk lebih meyakinkan dari sisi medis, Ali memanggil dokter sektor guna memeriksa kondisi bayi dan sang ibu. Hasil kontrol dokter, keduanya sehat.

Ali mengungkapkan, proses kelahiran itu ajaib. Pertama, kelahirannya tanpa direncanakan dan ternyata ada dukun bayi profesional satu lantai yang membantu. Kedua, kondisi bayi yang sungsang bisa diselesaikan dalam waktu cukup singkat. Ketiga, alat prosesi persalinan itu serba alakadarnya.

Kondisi bayi saat ini pusernya sudah dipotong dan disterilkan dari kuman. Pada Sabtu malam, kata Ali, dilakukan aqiqah di mushala sektor. Saat ini masih diurus surat laksana perjalanan paspor (SPLP) untuk persiapan pemulangan.

Kesehatan bayi dan sang ibu yang kini sudah ditempatkan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) akan terus dipantau hingga layak untuk diterbangkan ke Tanah Air.

Kepala Bidang Kesehatan BPHI Fidiansjah mengatakan, secara medis dibutuhkan 7-10 hari bagi Ika dan Makiah untuk memulihkan kesehatannya. "Paling cepat tujuh hari ke depan baru bisa dipulangkan," kata Fidiansjah. 

Menurut Fidi, ini merupakan kelahiran Ika yang kedua setelah anak pertamanya berusia 23 tahun. Ika memang berusaha menyembunyikan kehamilannya sejak pemeriksaan di puskesmas, embarkasi, bahkan selama menjalankan prosesi haji. "Dua teman sekamar Ika saja tidak tahu jika hamil," kata Fidi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement