REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebanyak 11 kelompok terbang (kloter) jamaah calon haji (JCH) akan diterbangkan ke Arab Saudi mulai Senin besok (1/9) pagi hingga malam untuk menunaikan ibadah haji. Perbedaan waktu yang ekstrem (beda empat jam) antara waktu di Indonesia dan Arab Saudi membuat tubuh tidak mampu beradaptasi cepat. Akibatnya timbul kelelahan, pusing, mual dan tidak senang. Beberapa jamaah calon haji bahkan tidak ingin makan atau mudah marah.
Berikut sejumlah tips yang diperlukan para jamaah calon haji agar tidak jetlag saat tiba tinggal di Jeddah, Madinah dan Makkah sesaat setelah tiba dari Indonesia:
Hindari tidur setelah penerbangan. Biarkan tubuh mengikuti waktu setempat. Jam biologis tubuh harus diadaptasi secara perlahan. Bila di Indonesia sudah terbiasa tidur Pkl 21.00 Wib, di Arab Saudi masih pukul 17.00 waktu setempat. Jika di Indonesia terbiasa bangun saat shubuh (Pkl 04.00 Wib) atau tahajud (Pkl 03.30 Wib), di Arab Saudi masih Pkl 02.00 atau 01.30 waktu setempat. Biasanya, jamaah calon haji yang baru tiba di Arab Saudi, merasa aneh dan bingung saat (tiba-tiba) bangun Pkl 01.30 atau 02.00 waktu setempat.
Konsumsi air hangat secara cukup. Dapat pula menambahkan sari buah/jus agar lebih nikmat. Konsumsi air secara tepat mempercepat metabolisme tubuh. Agar badan semakin segar dan cepat melawan jetlag.
Ganti pakaian bersih. Berpakaian bersih dapat menjaga kenyaman tubuh.
Jangan begadang karena merasa di Arab Saudi masih ramai, meski di Indonesia sudah larut malam. Jam biologis tubuh butuh adaptasi dan dianjurkan tidak beraktivitas secara berlebihan.
Sharing dengan teman-teman yang mengalami hal sama. Lebih baik minta saran dari teman yang sudah sanggup mengatasi jetlag atau terbiasa berpergian ke luar negeri.