Jumat 05 Sep 2014 16:58 WIB

Tips Agar Tidak Tersesat di Makkah

Jamaah haji dari berbagai memenuhi Masjidil Haram, Makkah.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Jamaah haji dari berbagai memenuhi Masjidil Haram, Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Jamaah haji yang akan melaksanakan rukun Islam kelima di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi, pada 2014 diperkirakan akan lebih besar dibanding sebelumnya karena akan bertepatan dengan peristiwa haji akbar.

Kepala Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah Endang Jumala mengatakan, banyak penduduk Arab Saudi yang biasa tidak berhaji pada haji biasa akan melaksanakan ibadah tersebut sehingga diperkirakan tingkat kepadatan jamaah akan bertambah.

"Bagi jamaah Indonesia tentu hal ini perlu diperhatikan, terutama agar tidak kesasar saat berada di Masjidil Haram dan juga saat kembali ke penginapan," kata Endang sebagaimana dikutip Antara, Kamis (4/9).

Apalagi banyak jamaah Indonesia berusia tua, berpendidikan rendah dan belum pernah melakukan perjalanan jauh. Saat ini pun, di Madinah, dilaporkan banyak jamaah Indonesia yang tersesat saat melakukan ibadah di Masjid Nabawi karena banyaknya pintu masuk.

Saat ini gelombang pertama jamaah haji Indonesia masih berada di Madinah dan baru akan masuk ke Makkah pada 9 September. Sementara itu, gelombang kedua akan langsung masuk ke Makkah mulai tanggal 15 September.

Endang memberikan beberapa tips kepada jamaah haji Indonesia agar tidak tersesat saat berada di Makkah.

Pertama, bawalah selalu identitas hotel. Endang mengatakan, pihaknya telah meminta hotel membuat kartu yang memuat nama hotel, alamat, dan kontak person. Kartu ini bisa digunakan jika jamaah ingin menggunakan taksi saat ingin pulang ke penginapan.

Kedua, perhatikan stiker bus yang membawa jamaah dari penginapan ke Masjidil Haram. Pemerintah menyediakan bus yang beroperasi selama 24 jam untuk mengantarkan jamaah yang diberi nama Bus Sholawat. Ada 12 rute bus yang dilalui dan bus di setiap rute mempunyai stiker dengan warna dan nomor tertentu.

Ketiga, saat akan memasuki Masjidil Haram maka perhatikan nomor pintu masuk, sehingga nantinya jika pulang melalui pintu masuk yang sama.

Salah satu tips yang juga bisa digunakan adalah dengan memfoto lokasi mulai tempat jamaah diturunkan sampai dengan pintu masuk di Masjidil Haram. Foto tersebut bisa mengingatkan jamaah jika tersesat atau ditunjukan kepada petugas baik Indonesia ataupun Arab Saudi.

Untuk mengantisipasi jamaah yang tersesat, Endang mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan pos khusus Hotel Burj Sultan. Jika ada jamaah yang kesasar atau kehilangan arah dan ditemukan oleh petugas haji Indonesia maka akan dibawa di pos tersebut.

Di pos tersebut telah disediakan tenaga medis dan makanan. Jamaah bisa istirahat terlebih dahulu untuk selanjutnya digali informasi lokasi penginapan jamaah. Selanjutnya, petugas akan menghubungi petugas sektor tempat asal jamaah untuk menjemput atau jika memungkinkan juga akan diantar.

Adapun imbauan yang diberikan oleh Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi terkait transportasi Bus Sholawat adalah:

Pertama, jamaah berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dan kembali lebih akhir untuk menghindari kepadatan saat shalat. Kedua, apabila tersesat di jalan, agar segera merujuk kepada sektor/halte terdekat atau menghubungi nomor kontak pengaduan transportasi 0508932700 atau 0532443387.

Ketiga, ketiga berada di Terminal Ghazzah dan Bab Ali agar senantiasa memperhatikan warna stiker dan nomor bus. Keempat, memanfaatkan secara maksimal transportasi Bus Shalawat selama berada di Makkah untuk berpergian ke dan dari Masjidil Haram menuju penginapan (minimalkan penggunaan taksi bila tidak mendesak).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement