REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anemia atau kekurangan zat besi dalam tubuh dapat mengakibatkan sulit untuk berkonsentrasi, mudah merasa lelah dan tampak lesu.
Penderita anemia yang melaksanakan ibadah haji harus mewaspadai kondisi asupan gizinya. Karena ibadah haji yang menuntut kerja fisik memberi efek yang lebih berat pada penderita anemia. Mereka akan lebih mudah merasa lelah dibanding jamaah lain yang tidak menderita anemia.
Untuk mengantisipasi kondisi lelah ini penderita anemia harus tetap menjaga asupan gizinya. Staf Ahli Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia Jaya Raya, Saptawati Bardosono, mengatakan yang harus diperhatikan bagi jamaah haji penderita anemia adalah cukup cairan tubuh.
Cairan tubuh yang cukup akan sangat membantu proses distribusi semua zat yang dikonsumsi oleh jamaah. Jika kurang cairan akan sangat berbahaya selain menyebabkan dehidrasi maka asupan gizi yang kita makan sulit untuk menyebar di seluruh tubuh. “Sebanyak apa pun asupan yang kita makan sulit terdistribusi kandungan zat-zat yang dibutuhkan tubuh,” jelasnya.
Selain itu, gizi seimbang dengan makan tiga kali dalam sehari menjadi syarat utama bagi penderita anemia. Jamaah diminta untuk tidak menunda-nunda makan di tengah asyiknya beribadah. “Jangan menunggu lapar baru makan. Jangan menunggu gejala anemia keluar baru memberikan asupan gizi ke dalam tubuh,” imbau Saptawati.
Untuk memperbanyak asupan zat besi pada, jamaah harus banyak mengkonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan,telur, daging merah dan makanan yang diperkaya atau difortifikasi dengan zat besi.
Daging merah, kata Saptawati, sangat mudah didapatkan di Arab Saudi. Seperti hati daging domba, daging kambing, bahkan daging sapi. Jenis-jenis makanan tersebut dikatakan sebagai sumber utama untuk memenuhi kekurangan zat besi dalam tubuh.
Sedangkan untuk sumber nabatinya bisa diperoleh di antaranya dari kentang, bayam, kangkung dan brokoli. Dari kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang hijau. Zat besi juga bisa diperoleh dari ikan laut dan ayam.
Saptawati mengingatkan bagi jamaah yang enggan mengonsumsi buah dan sayuran saat di Tanah Air agar mulai merubah pola konsumsi. Mulai makan buah dan sayur utamanya yang mengandung serat dan vitamin lainnya seperti jeruk yang kaya vitamin C.
Jika jamaah, khususnya penderita anemia sudah mulai merasa lelah, letih dan lesu segeralah untuk mengecek hemoglobin (Hb) darah. Ini untuk memastikan apakah lelah yang disebabkan itu disebabkan oleh anemia yang dideritanya atau karena sebab lainnya. Jika Hb normal maka kelelahan yang mulai menyerang itu tidak disebabkan oleh anemia. Tapi jika Hb rendah, maka lelah itu akibat anemia yang diidapnya.
Di sisi lain mengonsumsi suplemen untuk menambah darah pada pasien anemia dikatakan bisa membantu. Tapi yang lebih utama adalah asupan dari konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Yaitu cukup kandungan karbohidrat, lemak dan protein. Serta vitamin dan mineral lainnya seperti seng, yodium, kalsium, vitamin D, tiaminriboflavin, niasin, vitamin B 12, vitamin C dan asam folat.
Pentingnya asupan zat besi yang memengaruhi pembentukan sel darah ini juga sangat berpengaruh pada distribusi oksigen ke otak. Jika oksigen ke otak kurang maka tubuh akan lesu.
Jika lesu akan sulit untuk menjalankan ibadah haji secara maksimal. Karena itu Saptawati mengingatkan agar jamaah haji secara umum dan khususnya penderita anemia, agar disiplin dalam konsumsi makanan gizi seimbang, buah dan sayur.