Selasa 16 Sep 2014 21:42 WIB

Polisi Usut Empat Jamaah Haji Berpaspor Aspal

Rep: Andi Nurroni/ Red: Taufik Rachman
Paspor Haji
Paspor Haji

REPUBLIKA.CO.ID,SURABYA—Nasib empat calon haji (calhaj) berpaspor ‘aspal’ di embarkasi Surabaya hingga kini masih belum menemui titik terang. Pihak Kepolisian, Kantor Imigrasi, dan Kementerian Agama masih melakukan penyelidikan untuk bisa memutus status perkara tersebut.

Dimintai keterngan soal perkembangan penyelidikan, Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jawa Timur HM Sakur enggan berkomentar banyak. “Itu sudah ditangani pihak berwajib. Makanya tentang itu saya tidak mau banyak komentar,” ujar Sakur kepada Republika, Selasa (16/9).

Sakur menegaskan, pihaknya yakin tidak ada petugas panitia yang terlibat dalam kasus tersebut. “Kita tidak ada masalah, insyaallah orang-orang kita tidak ada masalah,” kata dia.

Kasus ‘calhaj selundupan’ terkuak ketika petugas imigrasi memriksa kelengkapan dokumen para jamaah haji kelompok terbang (kloter) 22 pada 11 September lalu. Empat calhaj tersebut masing-masing berinisial NTD dan SMJ (asal Surabaya) serta ARM dan MLI (asal Jember).

 

Menurut penjelasan pihak imigrasi, terdapat perbedaan nama yang terdapat di halaman depan dengan lembar endorsements (pengesahan). Kuat dugaan, keempatnya menggunakan jatah haji orang lain yang namanya tertera pada lembar endorsements.

Keempat nama yang dicatut belakangan diberitakan berhak atas jatah naik haji periode ini. Meski begitu, keempatnya tidak mengambil kesempatan tersebut karena sejumlah alasan.

Kini, keempat calhaj berpaspor ‘aspal’ tersebut masih berada di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Mereka merasa malu jika harus pulang ke rumah karena telah menggelar berbagai prosesi bersama warga di sekitar rumahnya. Keempat calhaj tersebut diduga menjadi korban bujuk rayu pihak tertentu yang hingga kini masih diselidiki.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement