REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji di Tanah Suci diimbau agar banyak minum air zam-zam dan makan kurma sebagai salah satu upaya menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan dan pengendalian penyakit diabetes militus.
"Minum air zam-zam penting untuk mengatasi dehidrasi bagi jamaah haji, terutama bagi yang lanjut usia (kansia) yang mudah sekali mengalami dehidrasi saat berada di Arab Saudi. Begitu pula dengan makan kurma yang banyak mengandung kalori, baik untuk jamaah haji yang menderita diabetes mellitus (DM)," kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr. M. Ilyas Ambo Tuwo, Sp.PD, Sp.P (K) dalam keterangan pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Kamis (18/9).
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes yang juga Kepala Bidang Kesehatan Haji Indonesia Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ, MPH kemudian meluncurkan program Gemzar (Gerakan Minum Air Zam-zam dan Makan Kurma) bagi jamaah haji Indonesia di Jarwal Makkah pada 13 September lalu sebagai sosialisasi.
Diharapkan program tersebut dapat menjadi salah satu solusi bagi jamaah haji Indonesia agar terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan dan pengendalian penyakit diabetes militus. Hal senada disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah, Dr. Endang Jumali, LC, MA yang menyampaikan bahwa program Gemzar itu muncul dari meniru kebiasaan Rasulullah SAW semasa hidup.
"Gerakan Gemzar ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW yang biasa Beliau kerjakan semasa hidup yaitu setelah melaksanakan shalat dhuha, minum air zam-zam dan siang hari memakan tujuh butir kurma," kata Endang.