Sabtu 20 Sep 2014 17:44 WIB

Jelang Wukuf, Perbanyak Minum Air (2-habis)

Wukuf di Arafah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Wukuf di Arafah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Selain dokter kloter, jamaah bisa meminta perawatan dan pengobatan oleh dokter di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di masing-masing daerah kerja petugas Indonesia.

Untuk menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan, jamaah haji Indonesia diminta memperbanyak minum. Porsi makan makanan juga harus cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori harian.

Dirjen mengaku sudah mengecek ke dapur katering untuk jamaah. Pengecekan itu untuk memastikan apakah menu dan gizi menu katering sudah sesuai kriteria Kemenag. Misalnya, apakah daging sudah mengandung kecukupan gramasi. Ukuran nasi per kotak katering juga harus pas.

"Kedua yang kita cek adalah tingkat keamanan higienisitasnya. Jangan sampai makanan basi, itu nggak boleh dan masuk pelanggaran berat. Kami juga mengecek komposisi makanan dan juga unsur buah. Intinya dari aspek konsumsi katering jamaah yang bisa menjaga stamina mereka," jelasnya.

Sebelumnya, jumlah jamaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci mencapai 105.500 orang per pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS), Jumat (19/9). Sebanyak 1.245 di antaranya merupakan petugas kloter.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) RI, menyebutkan sebanyak 59.021 jamaah haji mendarat melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Sementara, sisanya 46.479 calon haji masuk melalui Bandara Pangeran Abdullah Abdul Aziz, Madinah. Semua jamaah Indonesia bersama jamaah haji sedunia akan berkumpul saat Wukuf di Arafah pada 3 Oktober nanti.

Kepala PPIH Daker Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus, menyatakan bila ratusan petugas PPIH Daker Jeddah akan bertanggung jawab melayani 168 ribu jamaah haji Indonesia selama di Arafah.

"Tim kami sudah melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan kebutuhan apa saja yang akan disediakan, agar pelayanan terhadap jamaah menjadi prima. Apalagi, suhu udara di sana (Arafah) dan Kota Makkah semakin panas," tutur Ahmad Abdullah Yunus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement