Senin 22 Sep 2014 15:22 WIB

Jaga Kesehatan THT di Tanah Suci, Ini Tipsnya

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji Indonesia di Madinah.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga kesehatan saluran nafas atas (hidung dan tenggorkan) dan telinga mutlak diperlukan. Menurut dr Rini Febrianti, SpTHT-KL, udara di Tanah Suci yang kering dan panas membuat banyak jamaah yang terjangkiti masalah hidung nyeri dan kering bahkan sampai keluar darah dari hidung.

Dr Rini mengatakan jamaah haji juga rentan terserang batuk dan pilek. "Sampai-sampai timbul gurauan bahwa yang tidak kena batuk sepulang dari Tanah Suci hanyalah unta," katanya sembari tersenyum. Tak cuma itu, menurut dr Rini,  jamaah juga kerap terserang nyeri telinga karena adanya radang di ruang telinga tengah yang dipicu oleh adanya radang di hidung dan tenggorokan.

Lalu, bagaimana cara agar para jamaah haji dan umrah dapat terhindar dari berbagai gangguan di saluran napas atas tersebut? Berikut  tips praktis yang mudah diterapkan oleh para jamaah.

1. Menjaga kesehatan telinga dan saluran napas atas harus dimulai sejak jamaah masih berada di Tanah Air. Bila sebelum berangkat jamaah sudah menderita gangguan di hidung atau tenggorokan ataupun telinga berobatlah dulu ke dokter.

2. Bila ada penyakit yang memerlukan obat-obatan tertentu dan memang sedang berada dalam perawatan dokter, jangan lupa membawa obat-obatan yang sudah biasa digunakan.

3. Perjalanan ke Tanah Suci yang memakan waktu lama menggunakan pesawat udara dapat menyebabkan berbagai gangguan, seperti nyeri telinga karena tekanan udara yang tinggi dalam kabin. Udara yang cenderung dingin dan kering juga mengakibatkan hidung kering dan perih serta alergi hidung (rinitis kronis alergi) cenderung kambuh. Karena itu, gunakanlah masker kain yang disemprot air bersih/ dibasahi sedikit air selama perjalanan agar udara yang dihirup cenderung lembab.

4. Minumlah air putih sesering mungkin dan dalam jumlah cukup.

5. Gunakan obat semprot hidung yang berisi dekongestan (penghilang sumbat hidung) begitu Anda memasuki kabin pesawat sebelum pesawat mengudara (take off) dan sekitar satu jam sebelum pesawat mendarat (landing) agar tuba eustachius (saluran yang menghubungkan ruang telinga tengah dan rongga di belakang hidung) tetap terbuka sehingga tidak timbul rasa nyeri ataupun telinga tersumbat selama penerbangan yang bisa berlanjut sampai terkumpulnya cairan di ruang telinga tengah (otitis media effusi).

6. Makanlah permen karet agar terjadi gerakan mengunyah dan menelan untuk mencegah dan menghilangkan rasa nyeri pada gendang telinga karena kedua gerakan ini akan menyamakan tekanan dalam rongga mulut dan ruang telinga tengah.

7. Di Tanah Suci gunakanlah selalu masker, seperti di dalam pesawat, karena begitu banyaknya manusia akan memudahkan tersebarnya berbagai penyakit menular melalui udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement