Jumat 03 Oct 2014 19:20 WIB

Berkomunikasi di Tanah Suci

Calon jamaah haji sedang mengisi registrasi saat akan menerima kartu perdana seluler di asrama haji Pondok Gede, Jakarta. Mereka mendapatkan kartu selular secara cuma-cuma yang akan digunakan di Tanah Suci untuk mempermudah komunikasi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/ca
Calon jamaah haji sedang mengisi registrasi saat akan menerima kartu perdana seluler di asrama haji Pondok Gede, Jakarta. Mereka mendapatkan kartu selular secara cuma-cuma yang akan digunakan di Tanah Suci untuk mempermudah komunikasi.

Oleh: Ismail Lazarde   

Berkomunikasi dengan kerabat di Tanah Air saat berada di Tanah Suci sudah bisa dilakukan dengan mudah. Ada yang memakai fasilitas sambungan internet (/e-mail, chatting, Facebook, atau video call). Ada pula yang menggunakan piranti telepon genggam. Berkat teknologi, semua menjadi mudah.

Namun, kemudahan berkomunikasi tersebut belum tentu sebanding dengan kocek yang harus dikeluarkan jamaah. Mudah, belum tentu murah! Karena itu, berlaku bijak dalam berkomunikasi hendaknya harus diingat setiap jamaah. Untuk berkomunikasi, jangan asal bisa nyambung, namun juga harus diperhitungkan benar biayanya.

Ada cerita, seorang jamaah rutin melakukan panggilan telepon dengan keluarga setiap hari: pagi dan malam. Untuk kebutuhan melepas kangen atau menanyakan kabar itu, si jamaah bisa menghabiskan 10 riyal sampai 20 riyal. Jumlah uang sebesar itu tentu tidak murah. Berikut beberapa tips bagi jamaah untuk bisa melakukan komunikasi dengan hemat.

Komunikasi seperlunya

Pertama, lakukanlah komunikasi seperlunya. Jamaah hendaknya menahan diri untuk menelepon jika hanya untuk bersenda gurau atau hal-hal tidak penting lainnya. Tak jarang jamaah harus keluar uang banyak lantaran tak bisa menahan kebiasaan ngobrol ngalor-ngidul bersama teman atau kerabat.

Batasi tema pembicaraan

Untuk tips kedua, masih soal berkomunikasi. Jamaah hendaknya membatasi tema pembicaraan. Jamaah tidak perlu berbicara panjang lebar tentang kabar yang ingin disampaikan atau didengar.

Pilih waktu

Berikutnya, pilihlah waktu yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan ibadah selama di Tanah Suci. Ingat, hal utama dari berhaji, yakni beribadah. Memaksimalkan waktu untuk beribadah tentu lebih baik daripada membuang waktu untuk mengobrol di telepon. Intinya, berkomunikasilah seperlunya.

Ganti nomor

Keempat, jamaah yang membawa telepon genggam lebih baik segera mengganti nomor seluler Arab sesampainya di Tanah Suci. Mengganti nomor lebih murah daripada tetap menggunakan nomor seluler dari Tanah Air.

Setelah melakukan pergantian nomor, segeralah memberitahukan nomor terbaru kepada sanak saudara di Tanah Air. Kalau tidak terlalu mendesak, komunikasi hendaknya dilakukan melalui layanan pesan singkat (SMS) lantaran tarifnya lebih murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement