Selasa 14 Oct 2014 17:31 WIB

Catatan Evaluasi Haji 2014 (2-habis)

Jamaah haji di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jamaah haji di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah     

Tim pengawas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada penyelenggaraan Ibadah Haji 2014 pun memberikan sejumlah catatan evaluasi.

Di antara yang menjadi sorotan ialah kualitas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam melakukan koordinasi dan pengerahan potensi sumber daya dinilai masih ditentukan oleh tingkat motivasi.

Keberadaan jamaah nonkuota pun mengurangi citra baik Indonesia di Arab Saudi. Selain itu, jamaah nonkuota yang bergabung dalam tenda jamaah haji reguler pada saat di Arafah dan Mina menyebabkan pelayanan jamaah haji tidak optimal, semrawut, dan kurang memenuhi asas keadilan.

Anggota Komisi VIII Ledia Hanifa Amaliah menambahkan, permasalahan embarkasi pemberangkatan juga menjadi catatan. Adanya calon jamaah haji (calhaj) yang batal berangkat karena visanya belum keluar juga sempat terjadi. Hal itu kembali merugikan calhaj karena harus menginap lebih lama di asrama.

“Maka apa pun yang dilakukan pemerintah, baik itu efisiensi atau apa pun, poinnya adalah tidak boleh mengganggu pelayanan kepada para jamaah,” ujarnya.

Poin evaluasi

a.Kasus Wanprestasi

1. Hanya 55,5 persen Bus Shalawat dari Masjidil Haram-Pemondokan dan sebaliknya

-Jurusan Ma’abdah-Al-Ghaza: Kontrak 8 bus, realisasi 3 bus.

-Jurusan Syisyah - Al-Ghaza: Kontrak 18 bus, realisasi 4 bus.

-Jurusan Bakhutmah-Al-Ghaza: Kontrak 24 bus,  realisasi 5 bus.

-Jurusan Raudhah-Al-Ghaza: Kontrak 16 bus, realisasi 11 bus.

-jurusan Utaibiyah-Al-Ghasa: Kontrak 9 bus, realisasi 5 bus.

2. Sembilan dari 10 pemondokan/majmuah wanprestasi sehingga 17 ribu jamaah haji harus tinggal di pemondokan di luar area Markaziah.

Pemondokan wanprestasi: Ilyas, Makarim, Sattah, Mubarok, Andalus, Sais Makki, Manazil Mukhtaro, Manazili, dan Mawaddah.

Pemondokan tepat janji: Zuhdi.

b.Kasus makanan basi

Tiga perusahaan katering skala besar menyediakan makanan basi untuk jamaah Indonesia.

Nama perusahaan: Saudi Ration, Visitor Taste, dan Taiba Katering

c. Kasus jamaah risti

60 persen jamaah Indonesia termasuk risiko tinggi dan lanjut usia.

Fakta dan Data Haji 2014

Jumlah jamaah: 167.781

Jumlah kloter: 376

Petugas haji:3.582

Jamaah wafat: 137

BPIH 2014: Rp 33.799.500

Fakta dan Data Haji 2013

Jumlah jamaah: 168.110

Jumlah kloter: 385

Petugas haji: 3.485 orang

Jamaah wafat: 278

BPIH 2013: Rp 33.859.200

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement