REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (PPIH) Embarkasi Jakarta Bekasi mengimbau kepada calon jamaah haji yang masih di daerah agar hanya membawa barang seperlunya. Karena nantinya akan ada pemeriksaan ketat di Asrama Haji Bekasi.
"Sekali lagi kami himbau kepada jamaah yang mau berangkat dari daerah. Tolong bawa barang-barang yang diperlukan saja. Jangan berlebihan karena akan melalui pemeriksaan yang ketat, jadi tetap tidak bisa dibawa jamaah," ujar Wakil Sekretaris II PPIH Handiman Romdony di Asrama Haji Bekasi, Ahad (30/8).
Menurut Dony, meskipun sudah disosialisasikan di daerah, masih banyak calon jamaah haji yang membawa barang bawaan yang tidak diperbolehkan. Seperti rice cooker, obat dan rokok yang berlebihan. "Kalaupun obat-obatan habis kan ada tim kesehatan. Jamaah bisa meminta, tidak perlu bawa berlebihan dr tanah air," jelasnya.
Sementara itu untuk rokok, kata Dony, masih banyak calon jamaah yang membawa di luar batas yang sudah ditentukan. Bahkan menitip ke istri.
"Hasil dari kesepakatan PPIH dengan instansi terkait khususnya bea cukai dimana masih ada batas maksimal yang boleh dibawa. Tahun ini masih ada yang membawa rokok yg melebihi ditentukan, yaitu maksimal 2 slop, nitip ke istri juga," tuturnya.
Nantinya, barang-barang yang dilarang untuk dibawa tersebut akan disita. Selanjutnya akan dikembalikan ke jamaah haji melalui Kemenag masing-masing daerah. "Yang tidak boleh dibawa untuk sementara kita sita dan akan dikembalikan ke jamaah melalui kemenag masing-masing," imbuhnya.
Meskipun demikian, lanjut Dony, ia mengakui bahwa jumlah calon jamaah yang membawa barang-barang yang dilarang ini, menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, ini merupakan hasil sosialisasi yang baik dari panitia daerah dan peningkatan kesadaran calon jamaah.
"Menurut kami ada peningkatan ke arah yang lebih baik. Kalau tahun ini sedikit mengalami penurunan, tidak sebanyak tahun kemarin. Mungkin ini hasil dari sosialisasi teman-teman di Kabupaten dan Kota," katanya. C37
Ikuti Whatsapp Channel Republika
