Arsyad menambahkan, Daker Makkah tetap membuka hotline untuk menerima laporan dari keluarga atau kloter mengenai jamaah yang hilang. Dia juga meminta kloter proaktif menyampaikan jika ada jamaah yang belum pulang ke pemondokan sejak mobile crane terjungkal pada Jumat (11/9).
Tim Perlindungan Jamaah dan Kesehatan Daker Makkah masih akan terus memperbaharui data dan memonitor kondisi jamaah di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi dan pemulasaran jenazah di Almuaisim.
"Sampai saat ini, belum ada jamaah yang dilaporkan hilang atau ghaib," kata dia.
Angin kencang menjungkalkan mobile crane berukuran besar yang berada di halaman bagian timur Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (11/9). Sebanyak 107 orang meninggal dunia, termasuk 10 jamaah asal Indonesia.
Sebanyak 42 jumlah jamaah asal Indonesia juga mengalami luka sehingga perlu mendapatkan perawatan, baik di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah. Sebanyak 18 jamaah yang mengalami luka sudah dirawat.
"Untuk data dirawat belum berubah," ujar Arsyad.