REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Seorang jamaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur, dipastikan menjadi korban wafat insiden Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) pagi. Ketua rombongan kloter 48 Surabaya (SUB 48) Mugi mengatakan, jamaah tersebut berasal dari daerah Paiton.
“Namanya Pak Niro dari Paiton, kloter 48. Dia meninggal,” kata Mugi kepada Republika.co.id. Mugi berada di lokasi kejadian saat desak-desakan antar jamaah haji terjadi di Jalan Arab 204, salah satu lorong jalan menuju lokasi jamarat atau pelemparan jumrah.
Menurut Mugi, Niro bukan satu-satunya jamaah asal Indonesia yang wafat. Dia melihat ada jamaah lain yang juga sudah meninggal setelah kejadian yang merenggut nyawa ratusan jamaah haji dari berbagai negara. Awal kejadian bermula saat sebagian jamaah Indonesia memutuskan untuk berangkat melempar jumrah selepas Shubuh. Saat itu, bukanlah waktu yang disarankan bagi jamaah Indonesia untuk melakukan pelemparan jumrah.
Sesampainya di Jalan Arab, jamaah Indonesia bergabung dengan jamaah lain. Kondisi padat membuat jamaah berdesak-desakan di tengah jalan yang dibatasi dua tembok tinggi di sisi kanan dan kirinya. Tiba-tiba, arus jamaah terhenti dan jamaah dari arah tikungan berbalik arah.
“Ya sudah, semuanya panik dan banyak yang jatuh,” kata Mugi.
Usai kejadian yang berlangsung cukup lama tersebut, puluhan jamaah terkapar di jalan dan sudah tidak bergerak lagi. “Saya datang satu rombongan pun terpisah, sampai sekarang masih banyak yang belum ketemu lagi,” kata Mugi.