Ahad 27 Sep 2015 16:44 WIB

Memperbanyak Ibadah di Masjidil Haram

Jamaah haji saat melempar jumrah di Mina, Arab Saudi.
Foto: Antara/Zarqoni Maksum/ca
Jamaah haji saat melempar jumrah di Mina, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci

MAKKAH -- Setelah layanan bus shalawat kembali beroperasi, barulah Silviana akan melanjutkan aktivitas beribadah di Masjidil Haram. “Mau umrah sunah lagi sampai pulang nanti,” katanya.

Jamaah pasutri asal Balikpapan, Kusnadi Mattali Saily (56) dan Aniyah Ali Bahrun (47) menyatakan, mereka akan melanjutkan ibadah dengan tawaf ifadah dan sai setelah menyelesaikan nafar tsani.

Apabila semua rukun dan wajib haji sudah dilalui, barulah Kusnadi dan Aniyah akan mengikuti rangkaian kegiatan ziarah yang sudah disepakati rombongan.

“Jadi nanti tinggal tawaf ifadah dan sai saja, terus patungan sama rombongan yang lain untuk ziarah ke beberapa tempat di Makkah,” ujar Kusnadi.

Pantauan Republika, jamaah tampak memadati jamarat pada Sabtu pagi hingga sore hari. Pada Ahad pagi, jamarat sudah lengang. Tidak tampak lagi antrean jamaah di jumratul awal, wustho, dan aqabah.

Jamaah pun bisa melempar batu dengan leluasa dan berdoa serta mengabadikan gambar mereka di hadapan jumrah. Para askar tidak terlalu sibuk bekerja menghalau jamaah keluar sebagaiman yang mereka lakukan sepanjang Sabtu.

Kondisi di tenda-tenda (maktab) jamaah haji Indonesia yang berjarak sekitar tiga kilometer dari jamarat pun sudah mulai lengang. Hanya beberapa maktab yang terlihat masih dihuni jamaah.

Sejumlah jamaah yang masih berada di tenda mengaku baru akan melempar jumrah pada Ahad siang atau sore. “Nanti sekalian  langsung pulang ke pemondokan,” kata Sanusi, jamaah asal Bogor, Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement