Senin 28 Sep 2015 10:01 WIB

‎Pesan Korban Insiden Mina: Jaga Ayah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ilham
Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.
Foto: Reuters
Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Nadjmiah Samad (66) menjadi salah satu jamaah asal Embarkasi Makassar yang meninggal akibat tragedi Mina. Sebelum meninggal, Nadjmiah disebut meminta anak-anaknya untuk menjaga sang suami.

"Sebelum kejadian, anak-anak masih sering berhubungan dengan ibu. Ibu selalu minta kami untuk menjaga ayah," ujar anak pertama Nadjmiah, Kaharuddin, Senin (28/9).

Kaharuddin menuturkan, keadaan ayahnya Hasyim Yunus memag sudah sakit-sakitan. ‎ Bukan sakit yang berat, namun karena Hasyim telah berumur 75 tahun sehingga kerap sakit.

Selain meminta anak-anaknya untuk menjaga sang ayah, selama berhubungan melalui sambungan telepon, Nadjmiah juga sering kali meminta maaf kepada semua anak dan cucu. "Terakhir telepon malam sebelum takbiran. Di situ ibu minta maaf lagi kepada kami," papar Kaharuddin.

Nadjmiah sendiri berangkat haji bersama kakak perempuan Siti Hara Samad, serta kedua keponakan Mama Sultan dan Mama Husna, yang berasal dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Mereka berempat terbagi menjadi beberapa kloter.

Nadjmiah merupakan pensiuan guru di SD Negeri Tello Baru. Sejak pensiun 2009, Nadjmiah mengumpulkan dana Haji sejak 2009 dari dana pensiun yang dia dapatkan. Kepergian Nadjmiah di tanah suci meninggalkan dua orang saudara, Sembilan anak dan 15 cucu. Alamat duka Nadjmiah berada di Jalan Batua Raya III No 29, Kelurahan Tallo Baru, Kecamatan Pannakukang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement