REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi mengatakan, Kerajaan Saudi seharusnya membuka diri dengan mengajak negara yang warganya banyak menjadi korban musibah Mina 204. Ini agar, investigasi yang dilakukan hasilnya lebih obyektif, akuntable, dan acceptable.
"Indonesia sudah memainkan memainkan peran positifnya dengan mengirimkan team DVI ," kata dia dalam pesan singkat yang diterima ROL, Ahad (4/10). Menurutnya, sebaiknya dilibatkan juga pejabat tinggi seperti Menlu, Menkes, dan menag.
"Yang pasti, mem-blow up kasus mina lebih banyak madharatnya dan hanya menguntungkan pihak musuh," kata dia.
Menyinggung soal ide pengelolaan ibadah haji diserahkan ke pihak lain, di luar Arab Saudi, itu merupakan bagian dari intervensi dalam urusan rumah tangga Saudi. "Saya kira Saudi mampu menjamin keamanan, kenyamanan, dan kedaulatan negara," kata dia.
Advertisement