REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim Disaster Victim Indentification (DVI) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia telah berada di Arab Saudi sejak Sabtu (3/10) sore. Setelah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tim DVI ini dijadwalkan akan mulai bekerja pada hari ini.

Kepala Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan, kedatangan tim DVI ini untuk membantu tim identifikasi PPIH mengidentifikasi jenazah korban peristiwa Mina. Dia menyatakan tidak akan terjadi tumpang tindih identifikasi dan informasi dengan kedatangan lembaga baru di tengah proses yang sedang berlangsung.

Sebab, menurut Arsyad, Kementerian Agama melalui tim identifikasi PPIH Arab Saudi bakal tetap berperan sebagai pemimpin proses identifikasi. “Berdasarkan info yang disampaikan Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Riyad, Sunarko, tetap yang menjadi leading dalam hal ini adalah Kemenag," kata dia, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Ahad (4/10).

Selama ini, informasi dilakukan satu pintu agar tidak terjadi kesimpangsiuran. "Selanjutnya, setiap informasi terkait penemuan jamaah disampaikan melalui satu pintu,” kata Arsyad.

Hingga Ahad (4/10), PPIH Arab Saudi sudah menemukan 82 persen jamaah haji Indonesia yang dilaporkan tidak kembali ke pemondokan sejak peristiwa Mina pada Kamis (24/9) lalu. Sebanyak 95 jamaah haji teridentifikasi wafat, enam dirawat, dan 25 sudah kembali ke pemondokan.

PPIH Arab Saudi juga mengidentifikasi lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang mukim di Arab Saudi sebagai korban tragedi Mina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika