Senin 05 Oct 2015 05:57 WIB

DVI: Satu Menit Identifikasi dengan Sidik Jari

Rep: Ratna Puspita/ Red: Ilham
Disaster Victim Identification (DVI)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Disaster Victim Identification (DVI)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Proses identifikasi terhadap jenazah yang tersimpan di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim masih terus berlangsung. Tim identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bakal bersinergi dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk melanjutkan proses identifikasi.

Ketua Tim DVI Kombes dr Muhammad Mas’udi menyatakan, proses identifikasi dapat dilakukan lewat pencocokan DNA maupun sidik jari. Namun, identifikasi dengan sidik jari masih menjadi yang tercepat.

Proses identifikasi dengan sidik jari hanya membutuhkan satu menit. Dengan catatan, data sidik jamaah haji sudah terekam dalam kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). "Dengan mesin INAFIS yang kami miliki, identitas akan langsung keluar dalam waktu satu menit," ujar Mas'udi, Ahad (4/10).

Proses identifikasi melalui pencocokan DNA membutuhkan waktu hingga dua pekan. "Ini sangat tergantung berapa lama mendapatkan sampel DNA dari keluarga. Pemisahan DNA saja membutuhkan waktu satu minggu," ujar dia.

Karena itu, menurut Mas'udi, tim DVI akan mengandalkan data jamaah haji yang terekam dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama sebagai data antemortem. Data antemortem, yaitu data sebelum jamaah meninggal dunia.

Mas'udi menyatakan, Siskohat sudah merekam data mengenai nama, alamat, sidik jari, nomor pasport, dan nomor visa jamaah. Data antemortem itu akan dicocokan dengan data postmortem atau data setelah jamaah meninggal dunia.

"Saya kira itu sudah lengkap. Seandainya kalau itu nanti kita ambil dan kita butuhkan untuk kita cocokan dengan data yang ada, maka InsyaAllah akan lancar,” kata Mas’udi.

Tim DVI Mabes POLRI tiba di Jeddah, Sabtu (3/10). Pemerintah Arab Saudi sudah memberikan akses Tim DVI ke rumah sakit. Kendati demikian, tim DVI masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk dapat mengakses jenazah korban peristiwa Mina.

Menurut Mas'udi, tim DVI belum dapat mengakses empat kontainer berisi jenazah yang dibawa ke Jeddah. "Belum dapat akses, kami masih tunggu otoritas di sini," kata dia.

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daker Makkah PPIH Arab Saudi, Letnan Kolonel Jaetul Muchlish Basyir mengatakan, akses dari otoritas Arab Saudi merupakan persoalan yang kerap dihadapi oleh tim identifikasi. "Kalau aksesnya lancar maka proses identifikasinya juga lancar," kata dia.

Muchlis yang memimpin tim identifikasi di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim menuturkan proses identifikasi yang berlangsung selama ini dilakukan mulai dari pemeriksaan foto, identitas yang disimpan, hingga sidik jari. "Dengan proses itu, kami mengidentifikasi 100 warga negara Indonesia yang terdiri dari 95 jamaah dan lima mukimin selama delapan hari kerja," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement