REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Pemerintah India meminta kepastian dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terkait 59 jamaah haji India yang hilang setelah insiden Mina pada 24 September 2015 lalu.
Dilansir dari Arabnews, permintaan itu dikeluarkan oleh Menteri Negara Urusan Luar Negeri India, Jenderal VK Singh saat melakukan pertemuan dengan Kepada Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid Al-Falih, di Jeddah, Selasa (6/10).
Singh mengatakan, sebenarnya pemerintah Arab Saudi telah sangat membantu, termasuk dalam mengambil sidik jari atau profil DNA dari para jamaah haji asal India yang meninggal dunia.
"Namun, tujuan kunjungan saya adalah untuk meminta pemerintah Arab Saudi untuk fokus menemukan para jamaah yang hilang," kata Singh.
Singh mengakui, pemerintah Arab Saudi sudah memberitahukan bahwa kondisi jenazah sudah tidak layak sehingga harus segera dikuburkan.
"Saya diberitahu bahwa umat Muslim menganggap itu sebagai berkah jika dimakamkan di Tanah Suci, dan karena itulah banyak keluarga korban meninggal memberikan persetujuan untuk memakamkan orang yang mereka cintai di sini di Tanah Suci," ujar Singh.
Singh menjelaskan, 77 jamaah haji India tewas dalam insiden Mina tersebut. Sedangkan 21 jamaah India lainnya masih menerima perawatan di berbagai rumah sakit.
Pemerintah Arab Saudi, diakui Singh, telah merespon positif untuk membantu kerabat dan keluarga para jamaah yang meninggal untuk datang ke Arab Saudi memberikan penghormatan terakhir.
Dalam kunjungannya, Singh menyempatkan diri untuk mendatangi jamaah India di Kompleks Rumah Sakit Raja Abdullah di Jeddah.
"Kami percaya pemerintah Arab Saudi akan menarik pelajaran yang tepat dari tragedi ini," pungkas Singh.