Sabtu 10 Oct 2015 06:32 WIB
Insiden Mina

Raja Salman Perintahkan Akses Identifikasi Dipermudah

Muashim di Mina
Foto: Istimewa
Muashim di Mina

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Proses identifikasi jenazah jamaah haji Indonesia yang menjadi korban peristiwa berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, masih berlangsung. Raja Salman sudah memerintahkan agar otoritas setempat memudahkan misi haji atau negara pengirim jamaah haji untuk melakukan identifikasi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, adanya perintah Raja Salman itu diungkapkan ketika dia bertemu dengan pejabat dari Direktorat Jenderal Kementerian Luar Negeri Wilayah Barat Arab Saudi, Rabu (7/10). Ditjen Kementerian Luar Negeri Wilayah Barat Saudi membawahi wilayah Makkah, Jeddah, dan Madinah.

Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan beberapa hal terkait dengan penanganan korban peristiwa Mina. Khususnya, Indonesia meminta agar tim identifikasi yang bekerja siang dan malam mendapatkan kemudahan akses untuk mengidentifikasi jenazah korban Mina. "Lalu, dikatakan ada perintah dari Raja Salman supaya memberikan akses bagi misi haji-misi haji untuk melakukan proses-proses identifikasi atas korban yang ada," kata dia, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratnan Puspita, Sabtu (10/10).

Tidak hanya pejabat dari Ditjen Kementerian Luar Negeri Wilayah Barat Saudi, Deputi Menteri Haji Saudi Hussein bin Nasser Al-Sharief juga menjamin Indonesia bakal memberikan kemudahan akses. Djamil bertemu Syarief yang bertanggung jawab terhadap kasus-kasus selama penyelenggaraan haji pada Rabu (7/10).

Kepada Syarief, Djamil menjelaskan masih adanya jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke maktab dan bergabung dengan kelompok terbangnya. "Saya minta supaya Kementerian haji ikut cawe-cawe dalam memberikan kemudahan dan membantu proses itu," kata dia.

Djamil menyatakan Saudi menjelaskan bahwa mereka sudah membuat kantor penanganan darurat di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim. Polisi darurat di Al Muaisim juga sudah melakukan proses identifikasi terhadap jenazah yang dikumpulkan dari beberapa rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement