Jumat 12 Aug 2016 17:43 WIB

Subsidi Haji Dinilai Bahayakan Perekonomian Nigeria

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Agung Sasongko
Muslim Nigeria
Muslim Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Afenifere Renewal Group (ARG), organiasi sosial politik Yoruba, memperingatkan pemerintah Nigeria terkait kebijakan subsidi ongkos haji. Sekretaris publikasi organisasi Kunle Famoriyo mengatakan kebijakan pemerintah itu dapat berakibat buruk terhadap perekonomian negara.

"Kebijakan ini sepertinya lebih memprioritaskan kepentingan agama di atas kebutuhan ekonomi nasional," kata Famoriyo dikutip Prime Times, belum lama ini.

ARG menilai urusan agama merupakan persoalan personal dan tidak seharusnya dijadikan prioritas. Apalagi, ada banyak isu fundamental lainnya yang harus diprioritaskan.

"Subsidi untuk kegiatan keagamaan ini tidak dibutuhkan seperti bantuan obat-obatan dan buku panduan. Ini tidak mendatangkan keuntungan untuk negara," tulis ARG dalam sebuah keterangan resminya.

Dalam surat pernyataan tersebut juga dipaparkan bahwa pendidikan terkena dampak dengan adanya krisis ekonomi. Dampak terhadap pendidikan jauh lebih besar dibandingkan dengan pengaruh yang dirasakan oleh jamaah haji.

"Pelajar Nigeria yang sekolah di luar negeri diminta pulang lagi ke Nigeria karena sponsor mereka tidak lagi mampu membayarkan biaya kuliah. Seperti yang kita tahu sekolah ke luar negeri adalah pilihan privasi, begitu juga dengan agama," tulis ARG.

ARG menegaskan bahwa kebijakan subsidi ini tidak mendatangkan dampak yang baik bagi perekonomian Nigeria. Subsidi ini disebut lebih membahayakan bagi populasi Nigeria. ARG meminta subsidi ini segera dihentikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement