Sabtu 27 Aug 2016 04:51 WIB

Tawaf Bersama Rembulan

Jamaah melaksanakan ibadah tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).  (foto : AP)
Menara Jam Makkah

Namun, apakah pemandangan mencengangkan itu mampu disadari semua orang yang tengah berada di Makkah--terutama para jamaah haji? Semua yakin banyak juga jamaah yang menyadarinya, tetapi banyak juga yang tak mengacuhkannya atau alpa terhadap pemandangan yang melankonis seperti itu.

Mengapa demikian? Tampaknya karena dari sebagian jamaah ketika tiba di Makkah--terutama yang banyak uang--lebih memilih menyibukkan diri melakukan belanja di berbagai gerai di mal megah yang ada di seputaran Masjidil Haram. Barang-barang khas Timur Tengah seperti karpet menjadi incaran utama sebagian jamaah yang kaya raya ini.

Apalagi karpetnya memang sangat memikat mulai dari karpet buatan Belgia, Mesir, Turki, hingga Suriah. Barang-barang ini lazimnya mereka borong begitu sampai di Makkah dan langsung dikirimkan ke Tanah Air melalui jasa pengiriman kargo. Sebagian jamaah kaya yang lain memborong karpet itu dengan maksud akan menjualnya kembali ketika sudah berada di kampung halaman.

Alhasil, harapannya mudah-mudahan para jamaah haji mau menikmati tawaf dan pemandangan rembulan di atas Ka’bah. Sebab, yakinlah situasi ini menakjubkan. Bila ini dihayati maka para jamaah yang ketagihan belanja di berbagai mal di seputaran Ka’bah akan meninggalkan perilaku yang tak terpujinya itu. Melakukan tawaf sangat bernilai bila dibandingkan sekadar belanja barang remeh-temeh di toko pakaian, perhiasan, atau karpet.

Lalu, apakah kalian tak iri karena rembulan pun tawaf di Ka’bah?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement