Selasa 06 Sep 2016 09:36 WIB

Haji Rusia, Komunis Ambruk, Hingga Kenangan Karavan Holid Daghestan

ebagian rombongan jamaah haji asal Rusia yang ke Makkah dengan menggunakan mobil karavan tengah melepas lelah di Terminal Kudai, Makkah
Foto: Muhammad Subarkah/Republika
ebagian rombongan jamaah haji asal Rusia yang ke Makkah dengan menggunakan mobil karavan tengah melepas lelah di Terminal Kudai, Makkah

Soal fenomena Muslim Rusia untuk pergi haji, sampai sekarang belum ada kajian yang sistematis. Tapi ada dua hal yang perlu dilihat pada masalah ini, yakni sampai sejauh mana pengaruh kepergian haji pada masyakat Rusia dan juga prevalensi sosial dari kepergian haji itu.

Dalam artikel yang ditulis Mairbek Vachagaev bertajuk Renaissance Islam: Keprihatinan Keamanan, diketahui haji di benak masyarakat Kaukasus Utara ternyata mampu memperkuat komitmen individu kepada ajaran Islam. Bahkan, pergi berhaji dianggap sebagai sumber pemikiran dan pengalaman spirit untuk memperkuat spirit sosial baru, misalnya, ketika mereka menghadapi sebuah sistem masyarakat yang korup. Namun, dapat juga memberdayakan gerakan jihad radikal yang selama ini terus berusaha untuk membebaskan Kaukasus Utara dari cengkeraman Moskow. Sebuah survei oleh Gallup di Tatarstan dan Dagestan menemukan, sebagian responden kini mulai paham atas ajaran Islam dan antusias untuk pergi haji ke Makkah. Mereka kebanyakaan termotivasi untuk melaksanakan ajaran Islam.

Paling tidak, kini masyarakat Muslim di Kaukasus Utara setelah pergi berhaji cenderung tidak lagi menggunakan atau menjalankan praktek budaya tahayul, seperti percaya pada jimat dan makam. Mereka kini lebih patuh terhadap ajaran Islam, termasuk hukum waris yang memang pembagiannya tidak sama bagi laki-laki dan perempuan. Bahkan, semenjak pulang dari berhaji, mereka pun merasa lebih mampu untuk berbuat lebih baik kepada orang lain. Haji membuat mereka bisa lebih menahan diri dan bersikap toleran.

Alhasil,  naiknya minat berhaji di kalangan Muslim Rusia, dalam kenyataannya telah mempengaruhi pandangan mereka pada soal politik, misalnya dalam hubungannya dengan soal federalisme yang kini dianut Pemerintah Rusia. Bukan hanya itu, isu haji kini dipakai sebagai sarana untuk memahami sikap kelompok-kelompok Islam di Rusia yang masih ingin melakukan perlawanan terhadap pemerintah.

Perlu diketahui, sampai sekarang jamaah haji asal Rusia terus membanjiri Makkah di musim haji. Bahkan banyak di antara mereka pergi haji dengan cara naik mobil secara beramai-ramai. Lama perjalanan dari Rusiia ke Makkah ditempuh selama 15 hari atau sekitar 10.000 kilometer. Mereka melalui tujuh negara sebelum sampai ke tanah suci. Dalam satu mobil mereka isi dengan tiga orang penumpang. Biasanya anak, ibu, dan ayahnya. Mereka berjalan dengan berkelompok, minimal enam mobil. Di dalam rombongan itu mereka berbagi tugas, ada yang menyopir, memasak, dan menjadi mekanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement