IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Masih banyak kabar jamaah gagal berangkat ke Tanah Suci. Kebanyakan calon jamaah tertipu lantaran kesulitan membedakan antara biro palsu dan biro yang benar-benar memberangkatkan jamaahnya.

Pemerintah sebagai regulator melalui Kementerian Agama meluncurkan program “5 Pasti Umrah” untuk menjadi panduan masyarakat dalam memilih biro umrah dan haji. Program tersebut berisi lima tips bagi calon jamaah dalam memastikan paket serta perjalanan yang dipilihanya bukanlah penupuan dan menjamin kenyaman beribadah.

Berikut “5 Pasti Umrah” yang telah disosialisasikan oleh pemerintah,

1. Pastikan Biro Memiliki Izin Pemerintah

Kementerian menyediakan akses informasi dalam situs resmi secara terbuka yang berisi seluruh biro dan haji yang telah mendapatkan izin. Silahkan cek izin resmi dapat dilihat di website Kementerian Agama RI.

2. Pastikan Waktu Keberangkatan dan Kepulangan

Sering terjadinya jamaah tidak bisa kembali ke Tanah Air karena tidak memiliki tiket pulang. Biro seolah tidak bertanggung jawab setelah jamaah berada di Tanah Suci. Dalam program berikut ini, masyarakat diminta untuk mengecek tanggal, waktu dan tiket keberangkatan serta keulangan.

3. Patikan Harga dan Fasilitas Layanannya

Jenis fasilitas yang akan didapat dipengaruhi oleh pembayaran biaya umrah. Jangan percaya paket umrah murah yang menjajikan fasilitas mahal. Jangan percaya paket yang sangat murah karena sangat mungkin tidak memikirkan pelayanan selama ibadah, seperti lokasi sangat jauh dari penginapan ke tempat ibadah.

4. Pastikan Hotel atau Penginapan

Kementerian menharuskan calon jamaah untuk memastikan tempat penginapan yang sesuai standar yaitu minimal bintang tiga. Selain itu, tempatnya tidak boleh lebih dari satu kilometer dari tempat ibadah. Meski demikian, dari seluruh paket yang ada, masyarakat diminta mempertimbangkan mengenai usia dan biaya. Bagi yang sudah lanjut usia lebih baik pilih yang agak mahal agar lokasi penginapan lebih dekat.

5. Pastikan Visa Umrah

Visa hanya dikeluarkan oleh perwakilan Pemerintah Arab Saudi di Indonesia. Calon jamaah harus memastikan telah mendapat visa resmi minimal tiga hari sebelum berangkat. Jika visanya kadaluarsa atau tidak resmi, maka berpotensi akan ditangkap serta dipulangkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika