IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Mohammed Bentin, mengadakan pembicaraan dengan delegasi Iran tentang kemungkinan jamaah Iran yang hendak bergabung kembali dengan pelaksanaan ibadah haji. Saudi dan Iran tidak menjalin hubungan diplomatik sejak awal tahun lalu.
Seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (24/2) waktu setempat, seorang pejabat Arab Saudi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Bentin membahas pengaturan mengenai partisipasi jamaah haji Iran haji tahun ini. Pejabat tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut, yang jelas pertemuan itu berlangsung pada Kamis (23/2) di kota Laut Merah Jeddah.
Pembicaraan terjadi dalam konteks pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian Haji dengan berbagai negara tentang akomodasi dan logistik lainnya untuk haji, yang akan berlangsung sekitar awal September.
Untuk pertama kalinya dalam hampir tiga dekade, 64 ribu jamaah Iran tidak menghadiri haji tahun lalu setelah keduanya tidak menyepakati sistem keamanan dan logistik. Saudi berulang kali menuding Iran memicu konflik regional dengan mendukung gerakan syiah bersenjata di Suriah, Irak, Yaman dan Bahrain. Iran menolak tuduhan tersebut dan mengatakan, Riyadh harus berhenti mendukung kelompok seperti Al-Qaeda.
Media Saudi melaporkan pada Desember bahwa Bentin telah mengundang Iran untuk membahas pengaturan untuk haji tahun ini. "Kebijakan Iran untuk mengirim jamaah ke haji (tahun ini), tentu saja, jika Saudi menerima syarat kami," kata Menteri Kebudayaan Iran Reza Salehi Amiri beberapa waktu lalu.
"Dalam surat, saya sudah menulis kepada Menteri Haji Saudi ditentukan syarat kami. Jika mereka menerima syarat itu, kami pasti akan mengirimkan jamaah tahun ini. Jika tidak, maka tanggung jawab akan berada di Arab Saudi," ujarnya.
Lebih dari 1,8 juta umat mengambil bagian dalam haji tahun lalu. Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan semua Muslim yang mampu, harus melakukan setidaknya sekali dalam hidup mereka.




