IHRAM.CO.ID, TEHRAN -- Sejumlah ulama berencana mengadakan pertemuan tingkat nasional untuk membantu calon jamaah haji Iran dalam ritual suci itu. Rencananya, pertemuan berlangsung di kota suci Qom, Iran pada Kamis (26/4) mendatang.
Dilansir di Ahlul Bayt News Agency pada Rabu (25/4), seorang pejabat Kantor Perwakilan Pemimpin di Urusan Haji, Sheikh Ali Parvaneh mengatakan, pertemuan dilakukan oleh para ulama yang dijadwalkan pergi haji tahun ini.
Kepala Organisasi Haji dan Jamaah Iran, Hamid Mohammadi mengatakan pada Februari lalu, Iran meminta peningkatan kuota haji 2018. Kata dia, permintaan itu disetujui pihak Arab Saudi. Dengan demikian, sebanyak 90 ribu calon jamaah haji asal Iran akan bertolak ke Tanah Suci.
Dia mengatakan ada sekitar 1,3 juta warga Iran yang mendaftar sejak 10 tahun lalu. Para jamaah calon haji tersebut dalam antrian ke Tanah Suci.
Mengacu pada negosiasi yang diadakan dengan Arab Saudi mengenai partisipasi Iran, Hamid mengatakan, kuota haji diperkirakan sama dengan tahun sebelumnya, kecuali pihak Saudi setuju permintaan peningkatan 5.000 kuota. Dengan demikian, sebanyak 90 ribu warga Iran ambil bagian dalam haji 2018. Pada 2017, sekitar 85 ribu jamaah dari Iran melakukan perjalanan ke Tanah Suci.
Setahun sebelumnya, lebih dari 1,8 juta jamaah haji berpartisipasi dalam ibadah tahunan itu. Namun, saat terjadi ketegangan antara Riyadh dan Teheran, banyak Muslim Iran memilih tinggal di rumah.
Pada 24 September 2015, ribuan orang kehilangan nyawa dalam peristiwa mematikan setelah pemerintah Saudi memblokir jalan di Mina selama ritual haji. Hal itu menyebabkan kerumunan besar jamaah saling bertabrakan.
Peristiwa itu menjadi insiden paling mematikan dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Menurut hitungan Associated Press lebih dari 2.400 jamaah dari 36 negara kehilangan nyawa.
Arab Saudi mengklaim hampir 770 orang tewas, tetapi para pejabat di Organisasi Haji dan Jamaah Iran mengatakan, sekitar 4.700 orang menjadi korban. Lebih dari 460 jamaah Iran kehilangan nyawa dalam insiden tersebut.