Sabtu 05 Aug 2017 04:08 WIB

Bus Dipastikan Siap Antar Jamaah Menuju Makkah

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bus jamaah haji Indonesia (ilustrasi)
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Bus jamaah haji Indonesia (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Jamaah kloter pertama, yakni Embarkasi Medan (MES 01) mulai berangkat dari Madinah menuju Makkah pada Sabtu sore pukul 17.00 waktu Arab Saudi (5/8). Hanya ada satu kloter yang berangkat pada hari tersebut. Satu kloter ini akan didorong dengan menggunakan sembilan buah bus.

Kepala Bidang Transportasi Daerah Kerja Madinah Subhan Cholid mengatakan telah berkoordinasi dengan semua perwakilan syarikah (perusahaan bus di Arab Saudi). Dia menambahkan, bus secara total akan memberangkatkan 3.325 trip (perjalanan).

"Mereka sudah menyiapkan seluruh armadanya sesuai dengan jadwal," kata Subhan saat ditemui wartawan di pool bus di Kilometer 9 di Madinah, Jumat (4/8).

Subhan menambahkan total perjalanan yang akan diberangkatkan berbeda-beda sesuai dengan jumlah jamaah yang diangku. "Tiap tiga hari bus kembali lagi ke sini (pool) untuk mengangkut," katanya.

Untuk meningkatkan kenyamanan jamaah haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meremajakan vus yang dipakai. Jika tahun lalu bus yang dipakai adalah keluaran 2015, tahun ini bus yang dipakai keluaran 2013-2017 Jamaah juga akan dilayani sopir yang mayoritas berasal dari Indonesia. Ada pula sopir asing.

Di setiap pemberangkatan akan ditempatkan petugas. Kemudian di jummum atau check point ketika masuk ke Makkah juga ditempatkan petugas. Keberadaan petugas tersebut untuk mengatasi kendala komunikasi antara jamaah dengan sopir.

"Kita sendiri akan memantau 24 jam setiap operasional. Insya Allah tidak ada masalah dengan pengemudi itu," ujarnya.

Dalam kontrak dengan penyedia bus, PPIH tidak menentukan jumlah bus yang disewa, namun berdasarkan jumlah jamaah yang akan diangkut. "Dengan sistem trip, kita dijamin tiap jadwal sudah ada bus, seperti pesawatlah," kata Subhan.

Lalu, 12 jam sebelum membawa jamaah, bus harus sudah siap. Bus harus diperiksa dokumennya dan pemeriksaan teknis.  Menurut Subhan, seluruh perusahaan bus telah berkomitmen dan ketentuan mengenai kemungkinan koper tertinggal menjadi tanggung jawab perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement