Kamis 10 Aug 2017 23:20 WIB

Menyeruput Jus di Kedai Favorit Warga Madinah

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Indira Rezkisari
Kedai jus buah di Madinah digemari warga untuk mengusir haus sekaligus memberi nutrisi tubuh.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Kedai jus buah di Madinah digemari warga untuk mengusir haus sekaligus memberi nutrisi tubuh.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sungguh menyegarkan rasanya menyeruput jus buah di kala terik menyengat. Untuk menyegarkan tubuh dan mengusir panas, jus buah menjadi minuman favorit warga Madinah, Arab Saudi.

Sebuah kedai jus buah yang berjarak sekitar 4,6 kilometer dari Masjid Nabawi ini ramai dikunjungi warga Madinah. Alamatnya di Al Nasser Neighborhood.

Kedai yang didominasi warna merah ini bernama Dania al-Asayer. Begitu memasuki kedai, aroma harum buah langsung menyambut. Mata pengunjung dimanjakan dengan beraneka jenis buah yang ditata apik di dinding dan di rak.

Deretan ratusan buah seakan menggoda pengunjung untuk mencicipinya. Di depan pintu masuk, di dinding kiri bawah, semangka dari Mesir berjajar. Tidak seperti semangka di Indonesia, semangka Mesir bentuknya lonjong dan sangat besar dengan kulit berwarna hijau muda. Beratnya bisa mencapai lebih dari lima kilogram.

Di atasnya terpajang nanas, melon, mangga, jeruk. Di rak bagian kanan ada alpukat, apel, jeruk dan delima. Di atas meja kasir juga disusun buah-buahan dengan pisang di bagian atas rak.

Begitu datang, seorang pegawai menyapa ramah. "Silakan. Mau pesan apa?" katanya dalam bahasa Indonesia. Tak disangka ternyata dia berasal dari Cianjur. Namanya Yusuf Mansyur.

Jus buah dijual dengan harga empat hingga sembilan riyal, tergantung besar kecil ukuran gelas. Sedangkan air tebu dijual seharga tiga sampai 15 riyal per gelas. Kedai juga menjual es krim.

Bagi yang ingin minum jus bersama keluarga, tersedia botol berukuran 1,5 liter dengan harga 20 riyal. Umumnya, warga Madinah membeli dalam ukuran tersebut.

Pilihan buah yang banyak membuat pembeli bebas berkreasi mencampur rasa buah. Campuran delima, jeruk dan nanas misalnya, menciptakan rasa jus yang didominasi rasa asam. Segar!

Jus buah juga bisa dicampur dengan susu. Untuk mencoba jus buah dalam rasa aslinya, sebaiknya pesanlah tanpa gula. Kelebihan jus di kedai ini adalah jusnya tidak dicampur dengan air.

Menurut Yusuf, kedai ini mendapat pasokan buah dari Mesir, Yaman dan Afrika. Buah stroberi dan barsumi (kaktus) tersedia pada musim dingin.

"Semangka, tebu dan jeruk nipis jadi favorit orang Arab," katanya saat ditemui wartawan Republika.co.id, Ani Nursalikah, Rabu (9/8).

Salah satu pembeli, Hashim Samir mengatakan dia rutin membeli jus di kedai ini dua hari sekali. Sedangkan untuk keluarga dia membeli ukuran 1,5 liter.

"Saya seringnya membeli jus alpukat, mangga dan kiwi karena bervitamin," kata pria yang bekerja sebagai guru.

Pembeli silih berganti berdatangan. Mereka langsung mendatangi kasir, menunggu beberapa menit dan pulang dengan menenteng jus. Pembeli lain memilih menyalakan klakson dari mobil. Mendengar suara klakson itu, pegawai akan keluar dan mencatat pesanan pembeli.

Pembeli tidak perlu menunggu lama pesanannya datang karena beberapa jenis buah sudah dijus dan dimasukkan dalam mesin pendingin minuman putar (juice dispenser). Tidak sampai lima menit, jus buah asli siap berpindah ke perut.

Meski terdapat kursi, sofa dan meja, siang itu tidak ada pengunjung yang menggunakannya. Mungkin karena udara yang menyengat membuat mereka lebih memilih berada di rumah. Warga Arab memang dikenal sebagai manusia nokturnal yang aktif di malam hari.

Kedai ini ramai saat malam hari, terutama pada Kamis dan Jumat. Warga Indonesia dan Malaysia juga kerap menikmati segarnya buah-buahan di kedai ini saat musim haji dan umrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement