Jumat 25 Aug 2017 15:00 WIB

2.640 Warga Gaza Berangkat Haji

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji Palestina di Masjidil Haram
Foto: ALAA BADARNEH/EPA
Jamaah haji Palestina di Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID, AMMAN -- Musim haji selalu menjadi kesempatan bagi penduduk Gaza untuk bebas keluar perbatasan. Arab Saudi biasanya memberikan kuota satu visa untuk setiap seribu orang yang berada dalam satu negara.

Dilansir dari arab news, Jumat (25/8) penduduk Palestina saat ini kurang lebih tujuh juta jiwa. Bagi mereka yang tinggal di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Gaza juga mendapatkan izin melaksanakan ibadah haji.

Palestina mendapatkan kuota 6.500 orang termasuk seribu undangan dari Raja bagi keluarga yang ditinggal mati syahid. Sedangkan, warga yang tinggal di Gaza mendapatkan kuota 2.6400 jiwa mewakili 40 persen penduduk Palestina.

Menteri Wakaf Islam di Gaza Qadaffi al Qatati mengatakan masalahnya adalah siapa yang akan diberangkatkan lebih dulu. "Kami telah membuka pendaftaran ibadah haji sejak tahun 2010, dan pendaftar mencapai 30 ribu orang,"jelas dia.

Ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk meninggalkan jalur Gaza yang terkepung meskipun hanya dalam waktu singkat. Pendaftar jamaah haji pun meminta agar memilih jamaah haji dengan cara mengundi.

Tetapi pemerintah khawatir dengan keberangkatan tahun depan karena adanya perubahan biaya haji. Mereka pun memutuskan untuk memberangkatkan secara acak pendaftar tujuh tahun terakhir.

Menurut dia, ini dapat dijadikan patokan jadwal keberangkatan pendaftar haji setelahnya. Tetapi masalah lain muncul bagi mereka yang memiliki pekerjaan dan kemampuan biaya haji.

Saat ini pendaftaran haji belum kembali dibuka. Pemerintah khawatir jika pendaftaran kembali dibuka, maka pendaftaran bisa mencapai 100 ribu orang.

Selama ini warga Gaza hanya dapat melaksanakan haji dan tidak dapat melaksanakan umrah. Karena tiga tahun terakhir persimpangan Rafah ditutup oleh Mesir khawatir masalah keamanan.

Hanya satu jalan untuk pergi ke Saudi dengan berhaji dan menyebabkan antrian semakin panjang. Banyak pendaftar haji yang sakit dan meninggal sebelum sempat berangkat haji, sebagian lainnya tak lagi berminat atau biayanya yang semakin mahal.

Pemerintah pun menawarkan badal haji bagi mereka yang saat gilirannya tak bisa berangkat. Mereka yang diizinkan membadalkan baisanya adalah keluarga dekat.

Saat ini sebanyak 74 travel resmi dari Kementrian Pariwisata dan wakaf mengatur perjalanan mereka. Tahun ini biaya haji warga Palestina mencapai 3.000 dollar AS.

Tahun sebelumnya, jamaah haji biasanya menggunakan pesawat charter dair Bandara al Arish, paling dekat ke Makkah. Namun sejak terjadi kejadian di Mesir, bandara tersebut tak lagi digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement