Rabu 30 Aug 2017 18:11 WIB

400 Ribu Calhaj tak Berizin Dipulangkan

Rep: RATNA AJENG/ Red: Ilham Tirta
Calon jamaah haji. (ilustrasi).
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Calon jamaah haji. (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Departemen Humas dan Media Kolonel Sami Al Shuwairekh mengatakan, lebih dari 400 ribu calon jamaah haji tak berizin dipulangkan saat memasuki Makkah. Tak hanya calhaj, kendaraan yang membawa mereka sebanyak 208.236 mobil pun harus kembali membawa mereka pergi.

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (30/8), sebanyak 1.841 ekspatriat ditindak secara pidana dan diserahkan kepada jaksa penuntut umum. Sedangkan, 3.296 kendaraan yang membawa mereka ditahan.

Juru Bicara Keamanan Kementerian Dalam Negeri, Mayjen Mansour al Turki mengatakan, semua instansi telah siap memberikan layanan terbaik bagi dua juta calhaj. Sebanyak 1.734.000 merupakan calhaj asing dan 200 ribu merupakan calhaj lokal. Sebanyak 50 persen calhaj telah selesai melakukan kunjungan ke Madinah.

Juru Bicara Kementrian Kesehatan Mishal al Robaian mengatakan, hingga saat ini tidak ada calhaj yang terjangkit penyakit epidemi, termasuk kolera. Dia memastikan seluruh calhaj yang melintasi perbatasan Saudi bebas dari penyakit menular.

"Kementerian telah menyiapkan 25 rumah sakit dan 155 pusat kesehatan di Makkah dan Madinah. Selain itu, lebih dari 100 ambulans disiapkan untuk melayani jamaah. Sebanyak 285 kamar khusus disiapkan bagi mereka yang terkena sengatan panas matahari dan kelelahan akibat kepanasan," jelas dia.

Penasihat Menteri Haji dan Umrah Hatem Qadi mengatakan, sebanyak 19.500 bus digunakan untuk mengangkut calhaj dari Madinah ke Makkah. Sebanyak sembilan ribu bus diunakan untuk mengangkus calhaj dari Makkah ke Mina.

Juru Bicara Pertahanan Sipil Kolonel Abdullah al Harthy mengatakan, hingga saat ini tidak ada kecelakaan yang terjadi kepada calhaj. "Lembaga yang menangani situasi darurat pada Pertahanan Sipil tahun ini mengalami peningkatan dari 19 lembaga menjadi 32 lembaga," jelas dia. Mereka telah melakukan latihan tanggap darurat sebanyak lima kali di Mina, Arafah, dan Muzdalifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement