IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Ada fenomena menarik dari jamaah haji asal Asia, khususnya, pascapuncak haji 1438 H. Fenomena itu adalah perburuan 'barang-barang khusus'. Ya, jamaah Asia memang kerap melakukan hal-hal yang menjadi kepercayaan mereka. Hal itu dilakukan oleh mereka sebelum meninggalkan Makkah dan Madinah.
Di antara hal-hal khusus yang mereka pascawukuf itu adalah membeli kain kafan dari Makkah. Atau, sebelumnya mereka telah membawa dari negaranya. Kemudian di Makkah mereka membasuhnya dengan air Zamzam. Kain kafan itu dimaksudkan untuk pemakaman mereka beserta keluarga. Mereka percaya kain tersebut akan membantu mereka mendapat belas kasihan dan pengampunan Allah di akhirat kelak.
“Teman-teman saya meminta untuk dibelikan kafan di Makkah dan mencucinya dengan air Zamzam. Ini menjadi hadiah paling berharga bagi mereka dari tempat suci,” kata seorang peziarah dari Indonesia, meminta namanya dirahasiakan.
Namun, menurut seorang sarjana Islam senior, kebiasaan tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam. “Nabi SAW maupun teman-temannya yang melakukan haji lebih dari satu kali, tidak pernah melakukan hal itu," ujarnya seperti dilansir Saudi Gazette, Selasa(5/9).
Selain itu beberapa jamaah asal Asia juga melakukan doa di tiga pilar di Makkah. Mereka berpikir hal tersebut akan membantu mereka memiliki anak. Ada pula peziarah yang memanjat Jabal Al-Nour di Makkah untuk shalat di Gua Hira. Tempat dimana Nabi SAW pertama kali menerima wahyu dan mediasi.
Sementara ada beberapa jamaah yang membawa pulang batu dari Makkah, Arafat, Mina dan Baqie. Mereka menganggap batu tersebut sebagai cindramata yang dapat menjadi pengingat akan perjalanan suci.
“Baqie adalah tempat dimana sahabat-sahabat Nabi SAW dikuburkan, mereka menganggap itu adalah sesuatu yang sakral. Dengan membawa batu mereka yakin akan mendapat karamah. Selain itu, ada beberapa jamaah yang membawa tanah dan batu dari Jabal Al-Rahma (Gunung Rahmat) di Arafat. Tempat Nabi berdiri untuk menyampaikan khutbah terakhirnya.