Selasa 26 Sep 2017 09:15 WIB

Cari Jamaah Haji Hilang, Kerja Sama dengan Kepolisian Arab

Petugas haji dari unsur TNI-Polri mengantarkan jamaah haji tersesat (Ilustrasi)
Foto: Republika/Heri Ruslan
Petugas haji dari unsur TNI-Polri mengantarkan jamaah haji tersesat (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kabid Perlindungan Jemaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kolonel Jaetul Muchlis menegaskan kalau pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap dua orang jamaah haji Indonesia yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Bahkan, untuk mencari dua jamaah itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Kepolisian Arab Saudi.

Kedua jamaah haji tersebut adalah Atim Arta Ota (62), asal Bogor, Jawa Barat. Dia  belum diketahui keberadaannya sejak 15 Agustus 2017. Atim terpisah dari rombongannya, kelompok terbang (kloter) embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS 56) saat beribadah di Masjidil Haram.

Jamaah kedua adalah Hadi Sukma Adsani (73), asal Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Hadi belum diketahui keberadaannya sejak tanggal 2 September 2017. Saat itu, jamaah kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37) ini diketahui keberadaannya ketika mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jumrah.

"Kami telah berkoordinasi dengan Kantor Kepolisian Arab Saudi, baik yang di Haram maupun Mina, seluruh Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), Kantor Imigrasi, Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Muasasah dan berbagai pihak-pihak yang terkait. Kita minta bantuannya dalam proses pencarian para jamaah yang belum diketahui keberadaanya,” ujarnya, Senin (25/9).

Untuk memudahkan pencarian, proses telah dibagi dalam beberapa zona atau klaster. Di RSAS misalnya, tim tidak hanya fokus pada jamaah (pasien) yang ada identitasnya melainkan pasien-pasien yang tidak ada identitasnya (majhul), baik yang sedang dirawat maupun yang ada di kamar jenazah. Bahkan, tim juga sudah menyisir tempat tahanan karena kawatir yang bersangkutan dibawa pihak berwajib karena persoalan hukum.

“Kami juga menyisir gunung-gunung mengingat dalam keterangan/informasi para keluarga kedua jamaah tersebut memiliki riwayat dimensia yang ingin pergi ke gunung dan menanam jagung seperti di kampung halamannya,” ujarnya.

“Informasi sekecil apapun, kami tindaklanjuti,” tegas Jaitul yang bertugas di kesatuan Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Jaetul menambahkan, selama operasional haji tahun ini, tercatat ada 383 jamaah yang dilaporkan terpisah dari rombongannya. Dari jumlah itu, semua berhasil ditemukan keberadaannya, kecuali dua orang jamaah ini saja.

“Segala upaya kami beserta jajaran dan juga dibantu Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bagian Pelayanan Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) sudah dilakukan. Kami sudah menyebarkan data-data  dan foto profil jemaah tersebut. Kami juga guna menjalin komunikas diplomatik dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membantu pencarian,” tuturnya.

Kadaker Makkah Nasrullah Jasam mengatakan, pencarian terus dilakukan dengan melibatkan banyak personel guna menyisir tempat-tempat yang sebelumnya juga sempat dikunjungi. Mulai dari wilayah tempat pelaksanaan ibadah haji, rumah sakit, kamar mayat sampai rumah sakit jiwa.

“Hari ini, tim kembali bergerak dan terus berupaya mencari. Kami mohon doa dan dukungan informasinya agar dapat membantu pencarian kedua jemaah yang belum diketahui keberadaannya. Fokus pencarian hari ini adalah ke rumah sakit, kantor polisi, dan tempat yang berpotensi dikunjungi kedua jamaah ini,” kata Nasrullah.

 

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement