IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India meluncurkan portal pendaftaran haji Private Tour Operators (PTO) untuk menghilangkan kekhawatiran penipuan terhadap calon jamaah. Menteri Urusan Minoritas India Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan pemerintah segera menyusul portal tur untuk umrah.
Peluncuran portal PTO pada 14 Desember 2017 membuat semua aplikasi haji hanya diproses melalui operator yang terdaftar di portal itu. Para jamaah akan merasa nyaman dan mendapat perhatian dari berbagai operator yang terdaftar, kata Naqvi dilansir dari Udaipur Times, Rabu (3/1).
Ia memastikan kementerian siap memvalidasi kredensial semua operator terdaftar secara terpisah dan memberikan kuota yang sesuai. Jamaah haji Udaipur pernah mengalami penipuan oleh salah satu operator tur haji pada 2014 lalu. Para jamaah diminta membayar uang muka ke operator, tetapi mereka tak pernah mendapat kepastian jadwal berangkat haji. Berbagai masalah menjadi alasan operator menutupi penipuan, seperti, tak mendapat tiket atau visa.
Operator tur palsu dari Ahmedabad dan daerah lain di Gujarat biasa memaksa jamaah Udaipur dan daerah terdekat untuk membayar perjalanan haji. Suatu ketika, sebuah kelompok diberi hotel di Mumbai yang diklaim sebagai bagian awal perjalanan haji. Namun, operator itu pergi dengan uang calon jamaah haji.
Menteri Naqvi mengatakan portal PTO memastikan semua proses yang berkaitan dengan haji benar-benar transparan. Sementara bagi operator tur yang berminat menjadi anggota portal bisa mendaftar secara daring di PTO dengan dokumen yang relevan.
"Portal juga menampilkan rincian tarif, paket dan fasilitas yang ditawarkan oleh operator tur India," ujarnya. Para jamaah memiliki kemudahan memilih operator tur, bahkan jika tidak terkait dengan wilayah mereka. Aplikasi haji 2018 sudah mulai diajukan melalui daring maupun manual.
Kementerian memastikan apabila ada perbedaan fasilitas untuk jamaah, maka pemerintah menangani itu dengan tegas. Pemerintah Saudi menaikkan kuota haji untuk 2017 menjadi 170 ribu.