IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Calon jamaah haji (Calhaj) asal Pakistan mendesak Kementerian Agama dan Kerukunan Antaragama setempat mengontrol paket haji yang ditawarkan beberapa Penyelenggara Haji (HGO) atau operator tur pribadi.
Salah satu calon jamaah haji, Muhammad Khan Adnan ,mengatakan calon jamaah haji yang berniat, tetapi tidak mendapat tempat di bawah skema pemerintah, memilih kuota operator tur swasta. Namun, sejumlah HGO menawarkan paket haji mahal. Sehingga, banyak calon jamaah haji kesulitan menjangkaunya.
Mereka mengatakan berbagai HGO memulai proses pendaftaran dengan paket yang terlalu tinggi, tidak mungkin bagi seorang biasa-biasa saja melakukan haji, kata Adnan dilansir di Urdu Point, Senin (21/5).
Ia menjelaskan, sejumlah HGO menawarkan paket mulai dari 500 ribu India rupee (sekitar Rp 104 juta) hingga 2 juta India rupee (sekitar Rp 416 juta). Beberapa HGO, memasang tarif 525 ribu India rupee (sekitar Rp 109 juta) hingga 575 India rupee (sekitar Rp 119 juta) untuk paket 40 hingga 42 hari dengan akomodasi empat kamar tidur tanpa paket Qurban. Untuk satu kamar akomodasi, ditawarkan pada dua calon jamaah haji.
Paket yang sama dengan tiga tempat tidur satu kamar akomodasi ditawarkan senilai 650 ribu India rupee (sekitar Rp 135 juta). Paket ini termasuk akomodasi terdekat di Makkah dan Madina Munawwarah, tenda di dekat jembatan Jamarat, akomodasi terdekat di Mudzalifah, Mina, dan Arafah.
Paket itu termasuk kunjungan ke Makkah dan Madinah. Mereka berjanji menyediakan akomodasi terdekat dari Masjidl Haram. HGO memperkenalkan berbagai paket mulai dari 14 hari hingga 43 hari.
Beberapa penyelenggara menawarkan dari 700 ribu India rupee (sekitar Rp 145 juta) hingga 750 ribu India rupee (sekitar Rp 156 juta) untuk paket 22 hari, termasuk paket Qurban, dan dua tiket pesawat.
Seorang pejabat kementerian mengatakan para operator swasta menawarkan paket-paket yang terlalu mahal sehingga mustahil bahkan untuk membayar biasa-biasa saja. Dan kementerian pun telah mengambil berbagai langkah untuk mengendalikan paket.
Pada musim haji 2018, kementerian menawarkan paket haji sebesar 270 ribu India rupee (sekitar Rp 56 juta) dan 280 ribu India rupee (sekitar Rp 58 juta) untuk wilayah utara dan selatan. Pemerintah menerima 375 ribu aplikasi haji pada 2018.