IHRAM.CO.ID, JEDDAH - Sebuah pertunjukan interaktif yang bertujuan untuk menghidupkan kembali masa kejayaan sejarah para sarjana Muslim dipentaskan. Mereka menyajikan kisah mengenai para sosok ternama penyumbang berbagai penemuan ilmiah yang berpengaruh bagi kemajuan dunia moderen.
Puluhan relawan mahasiswa itu mengenakan kostum khusus. Mereka mendongeng memainkan peran dari 14 ilmuwan dan cendekiawan terkenal di 'Para Masa Kegemilangan Islam'. Pertunjukan ini berlangsung di Makkah, Kamis lalu, (7/6).
Pihak penyelenggara mengatakan mereka berusaha untuk mendidik pengunjung tentang tonggak penting dalam warisan Islam. Selain itu juga untuk merayakan pencapaian yang telah mengilhami umat manusia dalam melakukan inovasi di bidang pengetahuan ilmiah lebih dari seribu tahun yang lalu.
Seperti dilansir Saudigazette, pertunjukan ini menampilkan banyak penemuan besar yang memulai perkembangan signifikan hingga saat ini, seperti kamera, astrolab, kompas, roket dan pesawat terbang, dan lainnya. Para inovator Muslim lainya yang memelopori astrologi, matematika, optik, sains, penerbangan, kimia, kedokteran juga ditampilkan
Pengalaman budaya seperti ini bagi peziarah Umrah di Makkah dianggap merupakan hal yang baru. Selain mengadakan dengan pertunjukan langsung, para mahasiswa juga menggelar pameran interaktif, lokakarya, dan film.
Tokoh-tokoh seperti polymath Andalusia dan penerbang Abbas Ibn Firnas dan sarjana Arab abad ke-11, Ibn Haytham yang berkontribusi pada ilmu penglihatan adalah beberapa contoh dari panutan bagi para remaja untuk diperhatikan.
Sosok lainnya seperti Sharafuddin Al-Tusi, seorang ahli matematika dan astronom Persia dari Zaman Keemasan Islam, dan Mohammed Ar-Razi, seorang polymath Persia, dokter, ahli kimia dan filsuf yang dianggap sebagai tokoh penting dalam sejarah kedokteran juga ditampilkan. Juga ada sosok Lagari Hasan Celebi, seorang penerbang Ottoman yang membuat penerbangan roket berawak yang sukses.
Tokoh wanita terkenal juga disajikan seperti Mariam Al-Asturlabi, seorang astronom wanita abad ke-10 dan pembuat astrolab di Aleppo, dan Shifaa Bint Abdullah Al-Qurashi, perawat dan guru yang kemudian bekerja di administrasi publik. Mereka adalah termasuk sosok wanita Muslim pertama untuk memegang jabatan publik.