Jumat 20 Jul 2018 08:14 WIB

Filipina Kirim 5.800 Jamaah Haji Tahun Ini

Jumlah ini turun dari tahun kalu karena pengajuan visa diperketat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Haji
Foto: AP Photo
Haji

IHRAM.CO.ID, MANILA -- Filipina akan mulai mengirimkan jamaah hajinya pada Ahad (22/7) pekan ini. Sebanyak 5.800 jamaah Filipina akan bergabung dengan dua hingga tiga juta orang lainnya dari seluruh dunia untuk melakukan perjalanan ke kota suci Islam.

Kepala petugas administrasi di Kantor Atase Haji, Komisi Nasional untuk Muslim Filipina (NCMF), Omar Mandia mengatakan calon jamaah haji akan terdiri dari penduduk domestik Filipina dan beberapa diplomat asing. 

"Ada diplomat yang ingin bergabung dengan kami. Mereka meminta untuk dimasukkan. Mereka berasal dari Kedutaan Besar Libya, Uni Emirat Arab dan Iran. Mereka ingin bergabung dengan kami," kata Mandia kepada Arab News, Kamis (19/7).

Ia menjelaskan, para diplomat ini bisa mengatur visa haji dan akan tinggal di perumahan dan tempat jamaah Filipina di Mina dan Arafat. Akomodasi perumahan untuk jamaah diurus oleh masing-masing negara sehingga mereka harus menulis permintaan ke Kementerian Haji untuk slot tambahan agar dapat mengakomodasi para diplomat.

Jumlah haji tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu. Pada 2017, total 6.032 Muslim Filipina melakukan haji. Dari 5.800 jamaah Muslim Filipina, mayoritas berasal dari provinsi Cotabato dan Lanao, dan termasuk peziarah dari Kota Marawi yang dilanda perang.

Menurut Mandia penurunan jumlah jamaah memang atas permintaan dari Filipina sendiri karena persyaratan visa tahun ini lebih diperketat. Ini karena sebuah insiden pada tahun 2016 yang melibatkan jamaah Tanah Air. 

Puluhan orang Indonesia dicegat karena menggunakan paspor Haji Filipina dalam perjalanan ke Makkah. Hal ini menguak upaya penipuan di dalamnya. 

Setelah insiden, pihak berwenang mendorong pengawasan dan kebijakan ketat untuk memastikan tidak ada warga negara lain yang bergabung dengan ziarah kontingen Filipina.

Itulah salah satu alasan mengapa mereka Filipina sangat ketat dalam mengamankan paspor. 

"Kami tidak ingin mengulangi kontroversi itu, karena sekarang kami masih menanggung konsekuensinya," kata Mandia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement