Senin 13 Aug 2018 16:40 WIB

Jamaah Harus Waspadai Lalu Lintas di Tanah Suci

Sudah enam jamaah Indonesia menjadi korban kecelakaan.

 Suasana kota Makkah yang dikepung kemacetan lalu lintas pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9).
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Suasana kota Makkah yang dikepung kemacetan lalu lintas pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9).

IHRAM.CO.ID, OLEH ERDY NASRUL dari Makkah

MAKKAH — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah mewaspadai lalu lintas di Tanah Suci. Masyarakat setempat memacu kecepatan mobilnya minimal 60-70 KM per jam, sehingga membahayakan penyeberang jalan.

“Tolong berhati-hati ya. Budaya berkendara di sini tidak seperti di Tanah Air. Sangat berbeda,” kata Kepala Daerah Kerja Makkah Dr Endang Jumali di Syisyah Makkah pada Ahad (12/8).

Jika terpaksa menyeberang jalan besar, jamaah harus memastikan tak ada mobil yang akan melintas. Kalau pun ada, mobil tersebut masih berjarak jauh, sehingga ada jeda jalan kosong yang memungkinkan jamaah menyeberang jalan.

 

Imbauan ini disampaikannya terkait dengan insiden kecelakaan di dekat Hotel Arkan Barkah Makkah pada Jumat (10/8) yang mengakibatkan dua orang jamaah haji Indonesia diserempet mobil. Keduanya adalah Masykur Habdi bin Jalaluddin dan Elmiwati Rajabangun dari Kloter Batam (BTH) 16 Rombongan sembilan regu 35. Mereka nekat menyeberangi jalan raya padahal di sekitar sana ada terowongan.

Mereka mengalami luka di bagian kaki dan wajah. Tim kloter menemani pasangan suami-istri ini yang menjalani perawatan di rumah sakit Syisyah Makkah.

Kecelakaan juga sejumlah jamaah yang mengendarai bus shalawat Rute 11 bernomor polisi 369 dari arah Misfalah. Mesin bus tersebut mendadak mati saat melintasi tanjakan menuju Terminal Ajyad. Di saat yang bersamaan datang bus dari belakang yang menabraknya.

Bus yang mesinnya mati itu terdorong menabrak taksi di depannya yang ditumpangi empat jamaah Indonesia BTJ-05 Embarkasi Aceh. Mereka adalah Fardinalsyah Djafar Nyakda (49), Ismid Muhammad Sudin (57), Sukmayeti Junaidi Idris (51), dan Nurmala Usman Badai (59).

Insiden ini mengakibatkan enam orang di dalam bus mengalami luka-luka. Sedangkan empat orang penumpang taksi mengalami luka lebih serius sehingga harus dirawat di Rumah Sakit an-Nur Makkah. “Insya Allah kondisi mereka membaik setiap hari,” katanya.

Endang menjelaskan, insiden bus Shalawat ini sedan dibicarakan dengan operator bus Saptco. Mereka mempertimbangkan opsi memberikan ganti rugi kepada korban kecelakaan beruntun tadi. Tim transportasi yang terlibat langsung dalam penanganan insiden ini melihat kemungkinan ganti rugi dengan merujuk kepada regulasi berlalu lintas dan juga kontrak kerja dengan perusahaan transportasi.

Kepala Daker Makkah menjelaskan sudah enam jamaah Indonesia menjadi korban kecelakaan. Pihaknya berharap jamaah lebih berhati-hati dan menjaga diri jika menyeberang jalan atau pun menumpangi kendaraan.

photo
Infografis Rencana Perjalanan Haji

Jika tidak ada kepentingan mendesak, maka pihaknya menyarankan jamaah untuk beraktivitas di sekitar penginapan. Area sekitar penginapan biasanya diramaikan dengan warung, rumah makan, dan jajanan. Interaksi dengan sesama jamaah di sekitar penginapan juga sangat baik untuk membangun silaturahim.

Alternatif lainnya adalah berolahraga di sekitar penginapan dengan memanfaatkan jalur pedestrian. Bisa berupa lari atau jalan pagi. Hal tersebut cukup menyegarkan pikiran. Suasana pagi di Tanah Suci dapat membangkitkan semangat beraktivitas sehari-hari.

Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyati Bashori mengimbau jamaah haji menjaga diri, karena beberapa hari kedepan mereka akan menghadapi puncak haji. Jamaah akan diarahkan untuk wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah di Mina. Setelah itu mereka masih harus tawaf ifadah. Rangkaian ibadah ini membutuhkan energi ekstra, karena sangat melelahkan.

Semuanya membutuhkan kondisi fisik yang prima. Rangkaian ibadah tersebut merupakan rukun dan wajib haji yang tak bisa ditinggalkan. Akan disayangkan bila kondisi fisik yang semula prima kemudian jatuh sakit sehingga tak bisa melaksanakan semuanya.

“Istirahat yang cukup, jaga diri baik-baik, sehingga fisik kita siap menghadapi berbagai rangkaian ibadah ini,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement