Senin 17 Dec 2018 17:09 WIB

Proses Urus Visa Saudi Lebih Rumit dari Negara Lain

Perekaman biometrik untuk mendapat visa ke Saudi juga diberlakukan untuk mahasiswa.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Kantor VFS Tasheel di Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Jakarta ramai didatangi calon jamaah umrah yang mengurus perekaman data biometrik, Senin (17/12).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Kantor VFS Tasheel di Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Jakarta ramai didatangi calon jamaah umrah yang mengurus perekaman data biometrik, Senin (17/12).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Seorang calon mahasiswa Universitas King Fahd, menyatakan proses pengurusan visa ke Saudi lebih rumit daripada ke Eropa. Ahmad Said, calon mahasiswa jurusan  Perminyakan dan Mineral ini mengatakan untuk mengurus visa ke Saudi pun kini harus melalui proses rekam biometrik.

“(Pengurusan visa ke Saudi) susah di antara negara lain, ke Eropa aja enggak seperti ini (persyaratannya, Red),” kata Said saat ditemui di VFS Tasheel, Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Jakarta, Senin (17/12).

Dia mengeluhkan proses pengurusan untuk perekaman data biometrik agar mendapat visa pelajar. Sebab, dia harus menerjemahkan ijazah dan transkrip nilai dalam bahasa Arab.

Kemudian, harus ada legalisir dari tiga kementerian, yakni Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), serta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Data itu untuk proses verifikasi sebelum mendaftar di laman VFS Tasheel.

Kemudian, Said harus melakukan tes kesehatan di klinik yang direkomendasikan Saudi. Sehingga, dia tidak bisa asal mendatangi rumah sakit. Semua berkas itu dikirim ke Kedubes Saudi di Indonesia.

Said memilih jasa agen untuk mempermudah pengurusan mendaftar rekam data biometrik. Sebab, alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu tinggal di DI Yogyakarta.

Said melakukan perekaman sidik jari dan retina tidak lebih dari lima menit. Kemudian, dia menunggu tiga hingga tujuh hari untuk mendapat visa tersebut.

Said menyayangkan, kantor perekaman data biometrik belum ada di seluruh Indonesia. Sehingga, dia harus bertolak ke Jakarta untuk mengurus perekaman. Dia tiba di Jakarta pada Senin (17/12) pagi dan kembali pada Senin malam.

Said mengatakan, pengurusan visa ke Eropa tidak serumit ke Saudi. Dia cukup memberikan semua berkas, seperti, ijazah, transkrip nilai, surat pernyataan diterima di perguruan tinggi tujuan, paspor, dan uang pada agen. Kemudian, dia akan menunggu satu hingga dua pekan visa pelajar untuknya keluar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement